Etiologi Moluskum Kontagiosum
Etiologi moluskum kontagiosum adalah molluscum contagiosum virus (MCV). Penularan MCV dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit orang yang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual, non-seksual, ataupun autoinokulasi. Penularan juga dapat terjadi melalui penggunaan handuk bersama.[1,2]
Etiologi
MCV merupakan anggota virus pox genus Molluscipox. Berbeda famili dengan virus penyebab cacar air yaitu varicella zoster virus (VZV), MCV termasuk dalam famili Poxviridae yang sama dengan virus cacar/variola dan virus cacar monyet.[1,2]
MCV memiliki struktur rantai ganda DNA dan berbentuk seperti batu bata. Berdasarkan analisis DNA, terdapat 4 subtipe MCV dengan infeksi moluskum kontagiosum paling banyak disebabkan oleh MCV-1 kemudian MCV-2.[1,4]
MCV-1 juga merupakan penyebab tersering moluskum kontagiosum pada anak sementara MCV-2 lebih banyak ditemukan pada dewasa terutama wanita.[1,2,4]
Faktor Risiko
Faktor risiko moluskum kontagiosum berdasarkan dengan jalur transmisinya yaitu melalui kontak kulit langsung dengan orang yang terinfeksi. Pada dewasa muda, moluskum kontagiosum paling sering terjadi akibat penyakit menular seksual atau kegiatan olahraga, antara lain:
- Kontak kulit langsung dengan orang yang terinfeksi
- Anak usia sekolah dan dewasa muda yang aktif secara seksual
- Kondisi imunokompromais, seperti penderita HIV dan penerima transplantasi organ. Selain berisiko lebih tinggi untuk menderita moluskum kontagiosum, lesi penderita lebih cepat tumbuh dengan jumlah dan ukuran yang lebih besar
- Penderita dermatitis atopik lebih mudah terkena moluskum kontagiosum karena sering mengalami kerusakan barrier kulit, meski data mengenai hubungan antar keduanya dinilai kontroversial
- Iklim tropis atau hangat seperti di Indonesia dapat meningkatkan risiko penularan karena pilihan pakaian yang tipis, serta kemungkinan kontak langsung satu sama lain lebih besar
- Melakukan aktivitas olahraga yang sering terjadi kontak fisik
- Kebiasaan higienitas seperti menggunakan handuk bersama[1-3,5,12]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja