Patofisiologi Moluskum Kontagiosum
Patofisiologi moluskum kontagiosum diawali dengan masuknya virus melalui kontak langsung pada kulit, mukosa, maupun benda yang terkontaminasi Molluscipox (MCV), seperti handuk. Virus kemudian berproliferasi pada sitoplasma sel epitel folikel. Masa inkubasi MCV adalah 2-6 minggu.[1,2,6]
Sama dengan virus pox lain seperti virus cacar/variola dan virus cacar monyet, MCV menghindar dari sistem pertahanan tubuh dengan cara memproduksi protein yang dapat menghambat mekanisme pertahanan tubuh.[15,16]
MCV hanya menyerang keratinosit dan menimbulkan respon imun lokal minimal pada fase awal. Partikel virus masuk pada lapisan basal epidermis dan kemudian berproliferasi.[1,2,6,16]
Infeksi virus pada keratinosit menyebabkan pembengkakan sel dan membentuk badan inklusi intrasitoplasmik atau biasa disebut sebagai badan moluskum. Seiring dengan pertumbuhan sel yang terinfeksi, inti keratinosit semakin terdorong ke arah perifer.[15,16]
Selain itu MCV juga membentuk lobulus-lobulus yang menyatu menjadi lobus dan tumbuh mengarah ke lapisan dermis. Lobulus-lobulus dipisahkan satu sama lain oleh membran basalis.[15,16]
Umbilikasi lesi merupakan tempat berkumpulnya partikel virus dan debris, yang juga merupakan material nekrotik hasil proses sitosidal oleh sistem pertahanan tubuh. Kontak dengan materi yang menjadi isi umbilikasi lesi adalah faktor penting transmisi moluskum kontagiosum.[15,16]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja