Edukasi dan Promosi Kesehatan Skrofuloderma
Edukasi dan promosi kesehatan pasien skrofuloderma atau scrofuloderma mencakup penjelasan bahwa skrofuloderma adalah penyakit yang bisa disembuhkan, walaupun konsumsi obat membutuhkan waktu yang lama dan disiplin. Sampaikan pula efek samping yang bisa timbul dan pentingnya vaksinasi tuberkulosis.[8]
Edukasi Pasien
Edukasi pada skrofuloderma sangat penting agar pasien mengikuti program pengobatan hingga tuntas dan dinyatakan sembuh. Sampaikan pada pasien bahwa obat harus diminum sesuai jadwal dan terapi akan membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan.
Pemutusan terapi yang tidak sesuai anjuran dokter akan meningkatkan risiko komplikasi dan resistensi bakteri. Sampaikan pula pada pasien kemungkinan efek samping yang bisa ditimbulkan obat antituberkulosis (OAT) dan berbagai cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya.
Alangkah baiknya edukasi bukan ditujukan pada pasien saja melainkan juga kepada keluarga terdekat. Keluarga juga bisa dianjurkan sebagai pengawas menelan obat (PMO). Tugas dari PMO adalah memastikan pasien menelan atau minum obat secara teratur sesuai jadwal sampai waktu yang ditentukan.[8]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan vaksinasi BCG pada anak-anak saat usia 0 bulan. Pencegahan lain mencakup menjaga kebersihan diri, edukasi etika batuk dan bersin, membangun rumah dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik, serta menjaga pola hidup sehat dan menghindari merokok atau konsumsi alkohol yang dapat meningkatkan risiko skrofuloderma.
Untuk keluarga yang tinggal serumah dengan pasien yang sudah terdiagnosis skrofuloderma atau tuberkulosis pada umumnya, lakukan edukasi untuk mencegah penularan. Sebaiknya pasien tidak menggunakan peralatan makan bersama dengan keluarga. Tempatkan pasien di kamar sendiri dengan ventilasi yang baik dan pencahayaan yang baik. Segera periksakan diri ke dokter apabila ada keluarga yang mengalami keluhan serupa.[4,8]
Vaksinasi
Vaksinasi yang dipilih sebagai salah satu upaya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit akibat infeksi tuberkulosis adalah vaksin Bacillus Calmette- Guerin atau vaksin BCG.[15]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini