Epidemiologi Tinea Kapitis
Secara epidemiologi, tinea kapitis sering ditemukan pada anak usia 5–10 tahun dan negara dengan kelembaban tinggi, seperti area Asia Tenggara. Hal ini berkaitan dengan perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Tinea kapitis umumnya paling sering terjadi pada anak-anak usia prapubertas dan pada orang yang tinggal di lingkungan yang padat.[3]
Global
Di Amerika Serikat, tinea kapitis sering didapati pada anak-anak berusia 5–10 tahun. Penyakit ini juga sering ditemukan di Afrika dan di India. Di Ethiopia, kejadian tinea kapitis adalah sekitar 8,7% dan kelompok umur paling sering adalah anak-anak usia 4–14 tahun.
Di Asia Tenggara, terjadi penurunan infeksi tinea kapitis yang signifikan selama 50 tahun terakhir, yakni dari 14% menjadi 1,2%. Hal ini dikarenakan perbaikan sanitasi umum dan kebersihan pribadi.
Di Amerika, 90% kasus disebabkan oleh T. tonsurans. Sementara itu, di wilayah Eropa, M. audouinii, M. canis, dan T. violaceum merupakan patogen tersering. Di Asia, T. violaceum dan M. canis merupakan spesies yang sering ditemukan.[1,3,6]
Indonesia
Prevalensi tinea kapitis di Indonesia dari seluruh penyakit kulit masih belum terdata. Data yang ada saat ini adalah dari fasilitas kesehatan dan belum dapat mewakili populasi umum.[9,10]
Mortalitas
Potensi mortalitas pada tinea kapitis sangat kecil karena infeksi yang terjadi bersifat superfisial. Penyakit sistemik dapat terjadi pada pasien dengan gangguan sistem imun yang berat seperti HIV dan keganasan, tetapi data mortalitas masih insufisien.[3]