Pasien Anak - Panduan e-Prescription Urtikaria
Panduan e-prescription untuk urtikaria pada anak ini dapat digunakan oleh Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Urtikaria merupakan kelainan kulit dengan bentuk lesi papul atau plakat, eritematosa, sedikit meninggi, batas jelas, dan ukuran beragam. Biasa disertai keluhan gatal dan bengkak. Urtikaria dapat disebabkan oleh alergi, misalnya akibat makanan atau debu. Namun, dapat juga bersifat nonalergik, seperti paparan panas atau dingin. Urtikaria umum ditemukan pada anak-anak.[1,2]
Tanda dan Gejala
- Keluhan: rasa gatal atau terbakar di beberapa tempat di tubuh
- Gambaran kulit: lesi papula, plakat, eritema, sedikit meninggi, batas jelas, polimorfik, dan kadang disertai edema
- Riwayat: lesi muncul setelah ada pencetus alergi khusus sebelumnya, dan pasien biasanya memiliki riwayat alergi terhadap sesuatu, atau sudah mempunyai riwayat urtikaria sebelumnya
- Urtikaria bisa muncul secara akut <6 minggu, atau kronik >6 minggu [1-8]
Peringatan
Urtikaria dapat muncul sebagai gejala syok anafilaksis, karena itu perlu diwaspadai bila pasien mengeluh sesak nafas, nyeri perut hebat, penurunan kesadaran, disertai hipotensi dan takikardi. Jika terdapat tanda dan gejala syok anafilaktik tersebut, pasien harus segera ke rumah sakit.[2,7]
Perhatian khusus atau rujukan perlu dilakukan juga apabila terdapat kondisi:
- Urtikaria kronik yang berlangsung lebih dari 6 minggu
- Anak usia <6 bulan
- Disertai Kasus angioedema
- Anak dengan Imunokompromais, seperti HIV[2,7]
Perhatian pada pemberian medikamentosa adalah:
- Penggunaan antihistamin generasi 1 tidak direkomendasikan untuk anak usia di bawah 2 tahun, karena efek sedasi dan reaksi efek samping obat
- Steroid topikal tidak perlu diberikan
- Steroid sistemik jangka pendek dapat digunakan pada kasus eksaserbasi urtikaria kronis dengan gejala berat. Diberikan kurang dari 10 hari atau short term. [3,6-8]
Medikamentosa
Penatalaksanaan urtikaria pada anak memerlukan obat antihistamin H1 sistemik, diutamakan generasi kedua karena efek sedasi yang lebih rendah. Pilih salah satu obat antihistamin di bawah ini:
Cetirizin
Cetirizine diberikan peroral dengan dosis berdasarkan usia sebagai berikut:
- Usia <2 tahun: dosis 0,2‒0,25 mg/kgBB/hari
- Usia 2‒5 tahun: dosis 5 mg
- Usia >5 tahun: dosis 10 mg
- Semua diberikan dosis tunggal, hingga gejala terkontrol[4,5]
Cetirizine dapat diberikan hingga 4 kali dosis yang dianjurkan, dengan total dosis harian maksimum 40 mg. Dapat digunakan pada anak-anak mulai usia 6 bulan.
Loratadine
Loratadine diberikan peroral dengan dosis berdasarkan usia sebagai berikut:
- Usia <2 tahun: dosis 0,2‒0,25 mg/kgBB/hari
- Usia 2‒5 tahun: dosis 5 mg
- Usia >5 tahun: dosis 10 mg
- Semua diberikan dosis tunggal, hingga gejala terkontrol[4,5]
Loratadine kontraindikasi untuk penderita phenylketonuria (PKU), serta perlu penyesuaian dosis pada penderita gangguan hepar dan gangguan ginjal
Fexofenadine
Fexofenadine dianjurkan untuk anak usia di atas 6 tahun. Diberikan peroral dengan dosis sebagai berikut:
- Usia 6‒12 tahun: dosis 30 mg, 2 kali sehari
- Usia >12 tahun: dosis 60 mg 2 kali sehari, atau 120 mg dosis tunggul, atau 180 mg dosis tunggal
- Diberikan hingga gejala terkontrol[6]
Ditulis oleh: dr. Henggar Allest Pratama