Edukasi dan Promosi Kesehatan Urtikaria
Edukasi dan promosi kesehatan yang terutama untuk pasien urtikaria adalah untuk mengidentifikasi dan menghindari pencetus urtikaria, misalnya dengan menggunakan food and symptom journal.
Edukasi Pasien
Sampaikan pada pasien bahwa menghindari pencetus urtikaria, jika diketahui, merupakan pendekatan tata laksana terbaik. Pada kebanyakan kasus, urtikaria bersifat akut dan swasirna dalam beberapa minggu. Meski demikian, sampaikan pula bahwa urtikaria dapat berakibat fatal jika disertai angioedema atau anafilaksis.
Minta pasien untuk tidak menggaruk lesi karena dapat membuat lesi meluas. Urtikaria akut dengan durasi kurang dari 6 minggu umumnya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang, tetapi ketika durasi urtikaria berlangsung lebih dari 6 minggu pemeriksaan penunjang sebaiknya dilakukan.
Sampaikan mengenai tanda bahaya pada urtikaria, misalnya bengkak dan sesak napas. Tekankan bahwa gejala dapat memburuk dengan cepat, sehingga pasien membutuhkan penanganan segera. Sarankan pasien untuk menggunakan Epipen®, yakni sediaan epinefrin yang mudah dibawa dan digunakan, jika terdapat tanda bahaya.[1-4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Identifikasi pencetus dan menghindarinya merupakan upaya pencegahan terbaik dari timbulnya urtikaria. Pencetus lesi urtikaria dapat diidentifikasi dengan melakukan tes alergi atau membuat food and symptom journal.
Pada pasien dengan urtikaria rekuren, terapi antihistamin dosis tinggi atau imunomodulator dapat membantu mengendalikan penyakit. Pada beberapa kasus, pasien mungkin perlu dirujuk ke spesialis untuk mendapat imunomodulator dalam penanganan urtikaria kronik.
Kenali tanda bahaya urtikaria untuk mencegah fatalitas. Fatalitas dapat terjadi akibat obstruksi jalan napas pada kasus angioedema dengan pembengkakan laring.[1-4,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Audric Albertus