Etiologi Gigantisme dan Akromegali
Etiologi gigantisme atau akromegali secara mayoritas adalah pituitary GH-secreting adenoma atau hiperplasia. Penyebab lainnya cukup jarang, mencakup peningkatan gonadotropin-releasing hormone (GNRH) dari tumor hipotalamus, tumor nonendokrin GNRH ektopik, dan tumor nonendokrin growth hormone (GH) ektopik.[2]
Etiologi
Hingga 40% dari tumor-tumor yang terlibat dalam gigantisme dan akromegali memiliki mutasi yang melibatkan subunit alfa dari protein pengikat guanosin trifosfat (GTP). Mutasi ini dapat menyebabkan peningkatan persisten cyclic adenosine monophosphate (cAMP) di somatotrof menghasilkan sekresi GH yang berlebihan.[2,8]
Tabel 1. Etiologi Gigantisme dan Akromegali
Ekses Growth Hormone Hipofisis Primer
Pada ekses GH hipofisis primer, tumor jinak hipofisis yang ditemukan berbentuk mikroadenoma hipofisis (<1 cm) atau makroadenoma (>1 cm) yang terdiri dari somatotrof (sel yang mensekresi GH) atau mammosomatotrof (sel yang mensekresi GH dan prolaktin). Adenoma tersebut berbatas tegas dan terbatas pada lobus anterior kelenjar hipofisis.[2]
Selain itu, sekitar 20% pasien dengan gigantisme memiliki sindrom McCune-Albright dan hiperplasia atau adenoma hipofisis. Gen-gen yang berpengaruh dalam perkembangan gigantisme dan akromegali terbagi menjadi dua, yaitu onkogen dan tumor suppressor gene. Berbagai mutasi gen adalah:
- Mutasi Gs-alpha (guanine nucleotide stimulatory protein-alpha) ditemukan pada 40% adenoma somatotrof. Mutasi tersebut menyebabkan aktivasi adenil siklase yang berperan dalam divisi sel dan sekresi GH yang berlebihan
- Aktivasi onkogen gsp yang berkaitan dengan GH-secreting pituitary adenoma dan sindrom McCune-Albright (MAS)
- Mutasi gene encoding menin pada multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN1)
- Mutasi germline CDKN1B (cyclin- dependent kinase inhibitor 1B) pada multiple endocrine neoplasia type 4 (MEN4)
- Mutasi gene encoding PRKAR1A (protein kinase A regulatory subunit) pada kromosom 17 yang mengakibatkan hingga 44% kompleks Carney
- Mutasi germline pada gen yang mengkodekan enzim suksinat dehidrogenase pada paraganglioma, feokromositoma, dan GH-secreting pituitary adenoma
- Mutasi gen yang mengkodekan aryl hydrocarbon receptor-interacting protein (AIP) pada familial isolated pituitary adenomas (FIPA)
- Mikroduplikasi pada regio Xp26.3 yang mencakup GPR101 (G protein-coupled receptor 101 gene) pada X-linked acrogigantism (XLAG)[2]
Ekses Growth Hormone Sekunder
Ekses GH sekunder disebabkan oleh peningkatan sekresi GHRH intrakranial atau ektopik dan disregulasi aksis hipotalamus-hipofisis-GH.[2]
Ekses GHRH hipotalamus kemungkinan merupakan sekunder akibat mutasi pengaktifan pada neuron GHRH hipotalamus. Sekresi GHRH yang berlebihan juga dapat disebabkan oleh tumor intrakranial atau ektopik. Tumor yang mensekresi GHRH ektopik termasuk neoplasma karsinoid, sel pulau pankreas, dan bronkial. Sekresi GHRH tumor yang berkepanjangan menyebabkan hiperplasia hipofisis, dengan atau tanpa transformasi adenomatosa, yang meningkatkan kadar GH dan peptida adenohipofisis lainnya.[2]
Faktor Risiko
Sebagian besar penyebab gigantisme dan akromegali adalah tumor pituitari yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Pasien dengan riwayat keluarga sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan mendapatkan terapi, sebelum penutupan epifisis tulang. Waktu yang lebih singkat antara diagnosis dan dimulainya pengobatan dikaitkan dengan penurunan tinggi badan akhir pasien.[4,10]