Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipoalbuminemia
Edukasi dan promosi kesehatan terkait hipoalbuminemia dilakukan dengan memberikan informasi mengenai penyebab, tanda dan gejala, pemeriksaan yang perlu dilakukan, terapi, serta rekomendasi pola diet nutrisi.[6,21,28]
Edukasi
Dalam memberikan edukasi kepada pasien hipoalbuminemia, dokter perlu menjelaskan secara rinci mengenai fungsi albumin di dalam tubuh, penyebab hipoalbuminemia, tanda dan gejala yang menyertai, serta penatalaksanaan sesuai penyakit yang mendasari. Perlu diberikan informasi mengenai penyebab umum hipoalbuminemia, seperti gangguan hepar, gangguan ginjal, kekurangan protein, penyakit infeksi, kondisi kritis, trauma, maupun kondisi pemulihan pasca operasi.[6]
Pemberian informasi kepada pasien juga perlu penjelasan terkait pemeriksaan penunjang pada kondisi hipoalbuminemia. Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan kadar serum albumin, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan urinalisis. Pemeriksaan radiologi seperti ultrasonografi abdomen, rontgen toraks, dan ekokardiografi.Pemeriksaan penunjang tersebut dapat diulang untuk evaluasi penyakit yang mendasari.[1,21] .
Pada pasien asimptomatik dianjurkan pemeriksaan lanjutan untuk mencari penyebab hipoalbuminemia, modifikasi pola makan diet tinggi protein, serta pemeriksaan kadar serum albumin secara berkala terutama pada saat sakit. Perlu disampaikan bahwa pasien hipoalbuminemia asimtomatik dengan kadar albumin 2,5−3,5 g/dL tidak memerlukan terapi medikamentosa.[7,28]
Informasi yang diberikan pada pasien simptomatik adalah penjelasan terkait kondisi pasien, pemeriksaan yang akan dilakukan dan penatalaksanaan sesuai dengan penyakit yang mendasari, serta pemberian terapi albumin untuk meningkatkan kadar serum albumin bila diperlukan.[6,7,28]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Hipoalbuminemia dapat dicegah dengan pola makan sesuai kebutuhan nutrisi tubuh, terutama konsumsi makanan yang mengandung protein hewani maupun nabati. Prevensi kondisi hipoalbuminemia juga dengan melakukan pola hidup sehat, seperti mengurangi konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan secara bebas, serta mencegah terjadinya penyakit infeksi. Pemeriksaan kadar serum albumin secara berkala dapat dilakukan pada saat sakit. Penderita penyakit yang dapat menyebabkan hipoalbuminemia harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan.[6,21,28]