Prognosis Hipoalbuminemia
Prognosis hipoalbuminemia bervariasi tergantung dari penyakit yang mendasari, usia, dan komplikasi yang terjadi. Komplikasi hipoalbuminemia tersering adalah gangguan sirkulasi dan edema anasarka.[1,9]
Komplikasi
Komplikasi tersering akibat hipoalbuminemia adalah penurunan tekanan onkotik plasma yang menyebabkan perpindahan cairan ke ruang interstitial. Oleh karena itu, hipoalbuminemia dapat menyebabkan edema anasarka maupun edema lokalis, seperti edema tungkai atau periorbital, asites, dan efusi pleura. Hipoalbuminemia juga dapat menyebabkan komplikasi berat, seperti gangguan sirkulasi atau kegagalan vaskular perifer yang dapat menyebabkan kegagalan organ. Selain itu, terdapat juga risiko komplikasi dari underlying disease dan penyakit kritis.[1,6,9,13]
Prognosis
Prognosis hipoalbuminemia ditentukan oleh penyakit penyebab dan usia pasien. Hipoalbuminemia pada pasien lansia memiliki prognosis yang lebih buruk.[1,9,19]
Kadar serum albumin dapat memprediksi morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap khususnya pada pasien kritis. Sebuah penelitian yang melibatkan 30.732 partisipan menunjukkan bahwa hipoalbuminemia pada pasien rawat inap menyebabkan waktu perawatan yang lebih lama, dan meningkatnya risiko mortalitas sebesar 70%. Sedangkan pasien rawat inap dengan kadar serum albumin normal memiliki angka mortalitas sebesar 29%.[1,9]
Hipoalbuminemia pada pasien dengan multi trauma menunjukkan prognosis yang buruk. Penelitian menunjukkan pasien dengan hipoalbuminemia secara signifikan lebih beresiko untuk mengalami multiple organ dysfunction syndrome (MODS). Selain itu, secara objektif hipoalbuminemia juga menentukan prognosis angka kelangsungan hidup pasien kanker. Hasil penelitian pada pasien kanker kolorektal menunjukkan bahwa pasien dengan kadar serum albumin yang rendah mencerminkan status gizi yang buruk dan memiliki survival rate lebih buruk.[16,17]