Penatalaksanaan Hipoalbuminemia
Penatalaksanaan hipoalbuminemia tidak hanya bertujuan untuk mencapai kadar serum albumin yang normal melalui pemberian terapi nutrisi. Fokus penatalaksanaan yang utama adalah mengobati penyebab inflamasi dan penyakit yang mendasari. Proporsi substansial dari kondisi hipoalbuminemia adalah malnutrisi yang membutuhkan dukungan nutrisi melalui terapi pemberian albumin.
Terapi Albumin
Terapi albumin secara oral maupun injeksi diberikan pada pasien dengan kadar serum albumin <2,5 g/dL. Terapi albumin oral berupa suplementasi ekstrak ikan gabus (Ophiocephalus striatus) dengan dosis pemberian 2 kali 500 mg per hari, selama 4-6 hari.[7]
Terapi hipoalbuminemia pada pasien sirosis hepatis dapat dilakukan dengan memberikan terapi human albumin 20% intravena. Dosis 1 g/kgBB pada hari pertama dan 25 g/hari (100 mL) untuk hari berikutnya. Dosis maksimum adalah 100 g (400 mL), dengan durasi maksimal 7 hari. Terapi dihentikan jika kadar albumin plasma telah >3 mg/dL.[7,27]
Untuk pemantauan keberhasilan terapi, perlu dilakukan pemeriksaan kadar serum albumin setelah selesai pemberian albumin. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kadar serum albumin yang lebih tinggi pada terapi human albumin 20% intravena daripada terapi albumin oral.[7]
Terapi Suportif
Terapi suportif hipoalbuminemia diperlukan pasien dengan penyakit kritis, seperti syok sepsis dan pasien dengan komplikasi berat yang membutuhkan perawatan di ruang intensive care unit (ICU). Manajemen suportif berupa pemberian cairan dan elektrolit, penggunaan ventilator bila terjadi gagal napas, serta pemberian vasopressor bila dibutuhkan.[9,21]
Terapi Diet
Pasien hipoalbuminemia sebaiknya mengonsumsi makanan berprotein tinggi yang mudah dicerna. Putih telur ayam ras dapat menjadi pilihan makanan yang tepat, karena dalam setiap 100 gramnya mengandung rata-rata 10,5 g protein dengan komponen albumin sebesar 95% (9,83 gram). Putih telur juga mengandung ovoalbumin sebesar 54%, yang membuat putih telur mudah untuk diabsorpsi oleh usus sehingga dapat meningkatkan produksi albumin di hepar.[28]