Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Pellagra annisa-meidina 2024-09-03T14:27:17+07:00 2024-09-03T14:27:17+07:00
Pellagra
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Etiologi Pellagra

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Etiologi pellagra adalah defisiensi vitamin B3 atau niacin. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai penyakit yang menimbulkan abnormalitas pada metabolisme niacin maupun triptofan, serta kegagalan sintesis NAD, ataupun asupan niacin maupun triptofan yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh terhadap kedua zat nutrien tersebut.[1,4,5,9]

Berbagai faktor seperti gangguan genetik berupa mutasi pada gen yang mengkode saluran SLC6A19, pola makan rendah niacin dan asam amino esensial khususnya triptofan, penyakit sindrom karsinoid, maupun penggunaan obat-obatan seperti isoniazid dan pyrazinamide dapat menyebabkan pellagra.[5,6,10]

Gangguan Genetik

Mutasi pada gen SLC6A19 yang merupakan protein coding gene yang terdapat di sepanjang epitel usus dan tubulus ginjal dapat menyebabkan terjadinya pellagra. Mutasi pada gen SLC6A19 menyebabkan terjadinya gangguan pada transpor triptofan dan asam amino esensial lainnya di membran sel epitel usus dan tubulus proksimal, sehingga terjadi malabsorpsi di usus dan kegagalan mekanisme reabsorpsi di ginjal yang menyebabkan ekskresi sejumlah besar triptofan dari tubuh.[1,4]

Penyakit Hartnup merupakan penyakit genetik yang menyebabkan terjadinya pellagra melalui gangguan transpor triptofan sehingga terjadi penurunan yang signifikan pada absorpsi triptofan serta ekskresi triptofan yang berlebihan dari dalam tubuh yang kemudian mengakibatkan penurunan sintesis NAD sehingga tubuh mengalami defisiensi niacin dan NAD.[1,4,5]

Pola Makan Rendah Niacin dan Triptofan

Pellagra terjadi akibat defisiensi niacin maupun triptofan karena kurangnya konsumsi makanan yang mengandung niacin dan triptofan seperti ikan, daging, dan kacang-kacangan, serta makanan yang telah mengalami fortifikasi yaitu roti dan sereal.[4,11,12]

Bahan makanan lainnya yang mengandung niacin adalah jagung. Namun, niacin yang terkandung pada jagung terikat secara kovalen pada molekul karbohidrat sehingga mengurangi bioavailabilitas niacin pada tahap absorpsi niacin di usus halus. Oleh karena itu, beberapa gejala klinis pellagra ditemukan terjadi pada populasi yang mengonsumsi makanan berbahan dasar jagung dalam jumlah tinggi.[11,12]

Sindrom Karsinoid

Sindrom karsinoid merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya tumor ganas pada neuroendokrin yang biasanya berkembang pada saluran gastrointestinal, di mana pada sindrom ini juga telah terjadi metastasis pada tumor sel enterokromafin di hepar yang mensintesis 5-hidroksitriptamin.

Produksi 5-hidroksitriptamin pada sindrom karsinoid cenderung sangat berlebihan, sehingga terjadi peningkatan produksi serotonin melalui penggunaan sebagian besar triptofan yang tersedia di dalam tubuh yang kemudian menyebabkan penurunan konversi triptofan menjadi niacin.[5,12]

Pellagra yang Diinduksi oleh Obat-obatan

Beberapa obat-obatan seperti isoniazid dan pyrazinamide dapat menyebabkan peningkatan risiko defisiensi niacin karena mengganggu produksi niacin endogen akibat adanya persamaan struktural antara kedua obat tersebut dengan niacin.[5,10]

Isoniazid juga mengikat piridoksin dan mengurangi aktivitas PLP-dependent kynurenine-ase yang merupakan zat yang diperlukan untuk sintesis niacin. Selain itu, isoniazid telah terbukti menurunkan kadar niacin dengan menghambat penyerapan niacin dan triptofan di usus serta produksi endogen dari triptofan.[4,5,10]

Agen kemoterapi tertentu seperti fluorourasil dan 6-merkaptopurin juga dilaporkan dapat menyebabkan defisiensi niacin melalui intervensi metabolisme niacin dan penghambatan jalur konversi triptofan menjadi niacin.[1,4,5]

Konsumsi Alkohol yang Berlebihan

Konsumsi alkohol yang berlebihan dan kronis dapat menyebabkan pellagra karena alkohol mengurangi absorpsi niacin akibat adanya defek pada mukosa gastrointestinal terutama usus halus serta meningkatkan ekskresi niacin melalui urin. Konsumsi alkohol yang berlebihan hingga penyalahgunaan alkohol juga seringkali dikaitkan dengan terjadinya defisiensi piridoksin dan asam folat yang dapat mengganggu konversi triptofan menjadi niacin.[1,4,5]

Faktor Risiko

Individu tertentu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami pellagra, antara lain pasien dengan penyakit Hartnup, sindrom karsinoid, anoreksia nervosa, malnutrisi, dan penyalahgunaan alkohol. Hal lain yang meningkatkan risiko pellagra adalah infeksi tuberkulosis dengan terapi obat antituberkulosis.

Pasien HIV (human immunodeficiency virus) dengan atau tanpa infeksi oportunistik dan pasien yang mengalami gangguan pada hepar seperti sirosis hati maupun tumor hati juga lebih berisiko pellagra. Penggunaan beberapa obat-obatan yang dapat menginduksi terjadinya pellagra yaitu terapi tuberkulosis menggunakan isoniazid dan pyrazinamide, ataupun penggunaan kemoterapi seperti fluorourasil dan 6-merkaptopurin.

Konsumsi makanan rendah niacin maupun asam amino esensial terutama triptofan, piridoksin, serta riboflavin juga merupakan faktor risiko pellagra. Selain itu, konsumsi makanan dengan kandungan niacin dalam bentuk yang terikat seperti jagung ataupun sereal tanpa fortifikasi niacin juga cenderung memperbesar risiko pellagra.[4,5,10,12]

Referensi

1. Balamurugesan et al. Common nutritional deficiency with unusual site of presentation. The Egyptian Journal of Internal Medicine. 2021;33(2):1-5 DOI: https://doi.org/10.1186/s43162-020-00031-y
4. Redzic S, et al. Niacin Deficiency. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557728/
5. Halubiec P, Leonczyk M, et al. Pathophysiology and clinical management of pellagra — a review. Folia Medica Cracovienza. 2021;3(61):125-137 DOI:10.24425/fmc.2021.138956
6. Gasperi V, Sibilano M, et al. Niacin in the Central Nervous System: An Update of Biological Aspects and Clinical Applications. Int J Mol Sci. 2019;20(974):1-26 DOI:10.3390/ijms20040974
9. Pirinen E, Auranen M, Khan Nahid A, et al. Niacin Cures Systemic NAD+ Deficiency and Improves Muscle Performance in Adult-Onset Mitochondrial Myopathy. Cell Metabolism. 2020;31:1078–1090
10. Jung J W, Park S Y, Kim H. Drug-Induced Vitamin Deficiency. Ann Clin Nutr Metab. 2022;14:20-31 DOI: https://doi.org/10.15747/ACNM.2022.14.1.20
11. Viljoen M, et al. Aetiological doctrines and prevalence of pellagra: 18th century to middle 20th century. South African Journal of Science. 2018;114(9):1-7
12. Rabinowitz S S. Pediatric Pellagra. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/985427-overview

Patofisiologi Pellagra
Epidemiologi Pellagra

Artikel Terkait

  • Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
    Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
  • Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
    Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.