Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Pellagra annisa-meidina 2024-09-03T14:20:57+07:00 2024-09-03T14:20:57+07:00
Pellagra
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Patofisiologi Pellagra

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Patofisiologi pellagra berkaitan dengan defisiensi vitamin B3 atau niacin. Perkembangannya meliputi tiga mekanisme utama, yaitu penurunan intake serta absorpsi niacin dan triptofan, gangguan pada metabolisme NAD (nikotinamida adenin dinukelotida), dan kegagalan konversi triptofan menjadi niacin. Gangguan pada metabolisme NAD dapat disebabkan oleh kondisi defisiensi vitamin B2 (riboflavin) dan vitamin B6 (piridoksin).[4,5]

 Biokimiawi Niacin

Niacin merupakan asam nikotinat dan nikotinamida yang akan digunakan untuk mensintesis nikotinamida adenin dinukelotida (NAD) dan nikotinamida adenin dinukelotida fosfat (NADP). NAD dan NADP adalah koenzim yang berfungsi dalam sebagian besar reaksi oksidasi-reduksi yang memperantarai metabolisme dalam sel.[5,6]

Niacin dapat dibentuk dari triptofan yang merupakan asam amino esensial. Pada manusia, sekitar 1 mg niacin dibentuk dari 60 mg triptofan yang berasal dari bahan makanan yang mengandung protein hewani maupun protein nabati. Oleh karena itu, estimasi kecukupan intake niacin dari makanan harus turut mempertimbangkan juga kandungan triptofan dalam makanan di samping kandungan niacin sendiri.[4,6]

Penurunan Intake serta Absorpsi Niacin dan Triptofan

Konsumsi makanan yang rendah niacin, yakni kurang dari angka kecukupan gizi (AKG) harian untuk orang dewasa 14-16 mg niacin equivalents, dan asupan makanan rendah  triptofan, yakni kurang dari AKG untuk dewasa 4,5 g/hari, secara persisten dapat menyebabkan tubuh mengalami defisiensi niacin dan triptofan.[4,7,8]

Absorpsi Niacin

Absorpsi niacin berlangsung dengan cepat dari dalam intestinum melalui mekanisme transportasi aktif maupun pasif sebanyak ±3-4 g/hari. Penurunan signifikan pada kemampuan usus dalam mengabsorpsi niacin dapat disebabkan oleh adanya mutasi pada gen yang berfungsi sebagai transpor niacin maupun asam amino lainnya melalui epitel usus.[4-6]

Absorpsi Triptofan

Sementara itu triptofan dalam makanan akan diabsorpsi melalui empat jalur berbeda yaitu jalur sintesis protein, jalur serotonin, dan jalur kynurenine. Apabila terjadi gangguan pada salah satu atau ketiga jalur tersebut, maka akan menyebabkan penurunan kemampuan usus dalam mengabsorpsi triptofan.[4,5]

Fotosensitivitas Akibat Gangguan Absorpsi

Jalur kynurenine yang mengalami abnormalitas seperti adanya penghambatan pada aktivitas kynureninase akan menyebabkan terjadinya efek fotosensitisasi analog dari asam 5-aminolevulinat (5ALA) yang menyebabkan dermatitis fotosensitivitas pada pasien pellagra.[2,4,5]

Terjadinya dermatitis fotosensitivitas pada pellagra diinduksi oleh radiasi ultraviolet (UV) yang mempercepat pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang nantinya akan mengoksidasi lipid serta asam nukleat, sehingga terjadi peningkatan produksi mediator inflamasi.[2,3-5]

Prostaglandin E2 (PGE2) merupakan mediator inflamasi yang dominan diinduksi oleh ROS, di mana PGE2 akan bekerja pada reseptor EP4 yang berkorelasi langsung dengan inflamasi pada kulit. Selain mediator inflamasi, ROS juga menginduksi cyclooxygenase-2 (COX-2) dalam keratinosit yang berperan penting dalam inflamasi pada jaringan serta barrier integumen.[2,3,5]

Gangguan pada Metabolisme NAD

NAD (nikotinamida adenin dinukleotida) disintesis dalam tubuh dari triptofan dengan bantuan riboflavin dan piridoksin. Defisiensi riboflavin dan piridoksin dapat menyebabkan penurunan yang signifikan pada pembentukan NAD.[5,9]

Pasokan L-leusin yang berlebihan juga berhubungan dengan penurunan sintesis NAD melalui berkurangnya ketersediaan piridoksin yang diikat oleh aminotransferase spesifik serta penurunan aktivitas kynureninease. Selain itu, L-leusin terbukti mengganggu sintesis NAD dengan memblokir nicotinic acid phos-phoribosyltransferase.[5,9]

Gejala Neuropsikiatri Akibat Gangguan Metabolisme NAD

Gejala klinis neuropsikiatri pada pellagra dikorelasikan dengan penurunan sintesis NAD akibat dari akumulasi L-leusin yang berlebihan yang menyebabkan adanya aktivitas kompetitif dengan asam amino lainnya (dalam hal ini triptofan) untuk diikat oleh transporter yang terletak di membran sel glial, sehingga menyebabkan terganggunya proses penting transfer triptofan ke otak melalui sawar darah otak (blood-brain barrier).[5,6,9]

Gejala Saluran Cerna Akibat Gangguan Metabolisme NAD

Mekanisme gejala klinis saluran cerna pada pellagra juga terkait dengan penurunan sintesis NAD, di mana poly-ADP-ribosylation dari sirtuins and enzim yang bertugas untuk memperbaiki kerusakan DNA mengalami disfungsional akibat kadar NAD yang rendah, sehingga reepitalisasi mukosa sistem saluran cerna (khususnya intestinum) tidak berfungsi dengan baik.[4,5,9]

Kegagalan Konversi Triptofan Menjadi Niacin

Gangguan konversi triptofan menjadi niacin ataupun NAD dapat disebabkan oleh kondisi defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang mengaktivasi enzim 5-hidroksitriptofan yang berfungsi dalam konversi triptofan menjadi niacin serta sintesis NAD dari triptofan.[1,4,5]

Selain itu, adanya metastasis tumor terutama pada sel enterokromafin pada hepar dapat meningkatkan produksi 5-hidroksitriptamin secara berlebihan yang mengakibatkan hampir 60% kadar triptofan akan diubah menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi gangguan konversi triptofan menjadi niacin ataupun NAD.[4,5]

Referensi

1. Balamurugesan et al. Common nutritional deficiency with unusual site of presentation. The Egyptian Journal of Internal Medicine. 2021;33(2):1-5 DOI: https://doi.org/10.1186/s43162-020-00031-y
2. Madhyastha S P, Shetty G v, et al. The classic pellagra dermatitis. BMJ Case Rep. 2020;13(e239741):1-2 DOI:10.1136/bcr-2020239741
3. Ernest S. A Vital Nutrient: Niacin Deficiency and Inflammation in Children. J Nutr Disord Ther. 2023;13(1):229
4. Redzic S, et al. Niacin Deficiency. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557728/
5. Halubiec P, Leonczyk M, et al. Pathophysiology and clinical management of pellagra — a review. Folia Medica Cracovienza. 2021;3(61):125-137 DOI:10.24425/fmc.2021.138956
6. Gasperi V, Sibilano M, et al. Niacin in the Central Nervous System: An Update of Biological Aspects and Clinical Applications. Int J Mol Sci. 2019;20(974):1-26 DOI:10.3390/ijms20040974
7. National Institute of Health. Niacin - Fact Sheet for Health Professionals. NIH Office Dietary Supplements. 2022. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Niacin-HealthProfessional/
8. Elango R. Tolerable Upper Intake Level for Individual Amino Acids in Humans: A Narrative Review of Recent. Clinical Studies. Advances in Nutrition. 2023;14:885-894 DOI: https://doi.org/10.1016/j.advnut.2023.04.004
9. Pirinen E, Auranen M, Khan Nahid A, et al. Niacin Cures Systemic NAD+ Deficiency and Improves Muscle Performance in Adult-Onset Mitochondrial Myopathy. Cell Metabolism. 2020;31:1078–1090

Pendahuluan Pellagra
Etiologi Pellagra

Artikel Terkait

  • Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
    Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
  • Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
    Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.