Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Diabetes Mellitus Tipe 1 yogi 2022-05-24T12:14:59+07:00 2022-05-24T12:14:59+07:00
Diabetes Mellitus Tipe 1
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Diabetes Mellitus Tipe 1

Oleh :
dr. Meyke Liechandra
Share To Social Media:

Edukasi yang diberikan kepada penderita diabetes mellitus tipe 1 meliputi bantuan suportif kepada pasien dari segi fisik maupun mental, menentukan target gula darah individu, dan rencana terapi berdasarkan gaya hidup dan kendala perseorangan. Edukasi dapat membuat perbedaan bermakna dalam keberhasilan terapi diabetes mellitus tipe 1.[9]

Pasien dengan status baru mengalami onset diabetes mellitus tipe 1, membutuhkan edukasi ekstensif untuk dapat menangani penyakitnya secara efektif dan aman. Upaya ini dapat meminimalkan komplikasi jangka panjang.

Edukasi Terkait Hipoglikemia

Penderita diabetes mellitus tipe 1 harus mengetaui tanda-tanda ketoasidosis diabetik dan hipoglikemia yang merupakan komplikasi akut dengan potensi fatalitas serius. Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula dalam plasma < 54 mg/dL (3 mmol/L) dengan atau tanpa gejala. Jika pada pemantauan mandiri pasien memiliki kadar gula darah < 70 mg/dL, sarankan untuk segera mengonsumsi karbohidrat yang dapat menaikkan kadar gula dalam darah dengan cepat, misalnya dengan memakan madu atau permen manis.

Tanda-tanda hipoglikemia dapat berupa rasa lapar, kebingungan, penurunan kesadaran, kejang, hingga kematian. Minta pasien berhati-hati dalam mengatur insulin, pola diet, dan aktivitas fisik. Sampaikan pentingnya pemantauan gula darah mandiri setiap hari secara rutin dan berkala.[14]

Edukasi Terkait Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis diabetik dapat terjadi akibat hiperglikemia yang tidak terkontrol. Sampaikan pada pasien untuk berhati-hati jika merasa tidak enak badan, mual, muntah, mengalami nyeri abdomen, yang diikuti dengan poliuria. Jika hal ini berlanjut dengan sesak napas, dehidrasi, hipotensi, hingga gangguan kesadaran, minta untuk segera datang ke unit gawat darurat.[6]

Edukasi Terkait Pemantauan Mandiri

Sarankan pasien untuk memonitor kadar gula darah berkala secara mandiri. Setidaknya dalam sehari pemeriksaan kadar gula darah dilakukan sebelum makan, sebelum berolahraga, sebelum tidur, setelah makan, serta ketika pasien merasa mengalami gejala hipoglikemia. Pada kebanyakan kasus, pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 melakukan 6-10 pengecekan gula darah per hari.[9,14]

Edukasi Terkait Terapi Insulin

Sampaikan pada pasien bahwa terapi insulin akan diperlukan seumur hidup. Diskusikan mengenai regimen terapi yang terbaik berdasarkan kondisi klinis dan pola hidup harian masing-masing pasien. Ajarkan bagaimana cara menentukan dosis insulin yang dipakai dan bagaimana cara menggunakan sediaan insulin yang dipilih, misalnya pena insulin atau pompa insulin.[3,12]

Diet and Merokok

Diet merupakan aspek penting dalam penatalaksanaan diabetes. Meski masih kontroversial, beberapa studi telah melaporkan manfaat diet ketogenik dalam memperbaiki resistensi insulin.

Secara garis besar, pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 perlu mendapat edukasi diet dan rencana diet dari ahli gizi. Pasien perlu tahu seberapa banyak asupan karbohidrat setiap makan agar dapat menyesuaikan dosis insulin yang diperlukannya. Selain diet, dokter juga perlu meminta pasien berhenti merokok.

Saat puasa Ramadhan, pasien mungkin memerlukan evaluasi cara dan dosis pemberian insulin. Minta pasien untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli gizi dan dokter spesialis yang merawat. Jika mengalami tanda dan gejala hipoglikemia ataupun ketoasidosis selama puasa Ramadhan, minta pasien segera datang ke layanan kesehatan. Topik puasa Ramadhan pada pasien diabetes dibahas lebih detail pada video Alomedika.[3,12,14]

Persatuan Diabetes Indonesia

Di Indonesia, terdapat organisasi Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) yang merupakan organisasi sosial diabetes yang terdiri dari penderita, tenaga kesehatan, serta simpatisan. Pemerintah juga membuat program puskesmas yang disiapkan khusus untuk melayani diabetes mellitus (memiliki poli diabetes). Di poli diabetes di Puskesmas, pasien akan dilayani oleh dokter dan perawat serta ahli gizi yang terlatih tidak hanya mengenai diagnosis dan penanganan diabetes, tetapi juga dalam aspek edukasi keluarga mengenai diabetes.

Hal yang diedukasi di antaranya mencakup cara mengecek kadar gula darah, cara menyuntik insulin, pengaturan dosis insulin berdasarkan kadar gula darah, diet pasien, serta aspek penyakit lainnya termasuk komplikasi yang mungkin terjadi. Klinik khusus diabetes ini juga terdapat di banyak RS di berbagai kota di Indonesia.

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

3. Holt RIG, DeVries JH, Hess-Fischl A, Hirsch IB, Kirkman MS, Klupa T, Ludwig B, Nørgaard K, Pettus J, Renard E, Skyler JS, Snoek FJ, Weinstock RS, Peters AL. The Management of Type 1 Diabetes in Adults. A Consensus Report by the American Diabetes Association (ADA) and the European Association for the Study of Diabetes (EASD). Diabetes Care. 2021 Nov;44(11):2589-2625. doi: 10.2337/dci21-0043.
9. Wunna W, Jovanna T, Aisha C, Tahseen AC. Advances in the management of diabetes: new devices for type 1 diabetes. Postgraduate Medical Journal. 2021;97:384-390. http://dx.doi.org/10.1136/postgradmedj-2020-138016
12. Type 1 diabetes in adults: diagnosis and management. London: National Institute for Health and Care Excellence (NICE); 2021 Jul 21. (NICE Guideline, No. 17.) https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553316/
14. Andrew S, Chelsea H. Type 1 Diabetes: Management Strategies. Am Fam Physician. 2018;98(3):154-162. https://www.aafp.org/afp/2018/0801/p154.html

Prognosis Diabetes Mellitus Tipe 1

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Pengaruh Diabetes Mellitus Terhadap Prognosis Tuberkulosis
    Pengaruh Diabetes Mellitus Terhadap Prognosis Tuberkulosis
  • Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
    Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
  • Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik
    Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik
  • Penyimpanan Insulin dan Pengaruhnya terhadap Efektivitas
    Penyimpanan Insulin dan Pengaruhnya terhadap Efektivitas

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Maret 2025, 00:14
Terapi diabetes pada ibu hamil dengan HbA1c normal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ibu hamil dengan diabetes, jika hba1c normal, apakah masih perlu terapi farmakologis?
Anonymous
Dibalas 14 Maret 2025, 16:51
Pemberian metformin untuk ibu hamil
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter! Saya menemukan pasien g3 dengan uk 28-29minggu dengan riwayat diabetes dan minum oad kombinasi metformin-glimepiride 2. Apakah bisa diganti...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 16:41
Kiat Praktis Menyusun Rencana Diet untuk Berat Badan Ideal 🍎🥗
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Menurunkan atau menambah berat badan bukan hanya soal mengurangi atau menambah porsi makan. Penyusunan rencana diet yang tepat harus dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.