Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hipoglikemia general_alomedika 2023-06-26T08:27:51+07:00 2023-06-26T08:27:51+07:00
Hipoglikemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hipoglikemia

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi hipoglikemia melibatkan penurunan kadar gula darah di bawah ambang normal, yakni 70 mg/dl. Penurunan glukosa plasma akan disusul oleh penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, yang merangsang peningkatan glukoneogenesis renal atau hepatik dan glikogenolisis hepatik.

Proses glikogenolisis dapat mempertahankan kadar serum glukosa normal hingga 8 sampai 12 jam hingga cadangan glikogen habis. Selanjutnya, peran mempertahankan euglikemia akan lebih didominasi oleh proses glukoneogenesis hepatik. Mekanisme kontra regulasi tambahan akan diaktivasi apabila penurunan kadar glukosa hingga berada di bawah kadar fisiologis normal glukosa serum.

Mekanisme kontra regulasi tersebut antara lain, sekresi glukagon oleh sel alfa pankreas. Apabila sekresi glukagon juga gagal menghasilkan euglikemia, maka epinefrin adrenomedular akan disekresikan. Apabila mekanisme kontra regulasi tersebut juga gagal mencapai euglikemia, maka mekanisme kontra regulasi selanjutnya yang akan aktif adalah pelepasan hormon pertumbuhan dan kortisol.[1,4]

Respon Neurohumoral terhadap Hipoglikemia

Ketika hipoglikemia terjadi, respon awal untuk melawan kondisi tersebut adalah penurunan sekresi insulin dari pankreas. Lalu, produksi glukagon oleh pankreas akan meningkat.

Penurunan sekresi insulin dan peningkatan produksi glukagon akan terdeteksi oleh hati dan direspon dengan peningkatan glikogenolisis serta glukoneogenesis. Selanjutnya, epinefrin akan dihasilkan semakin banyak oleh kelenjar adrenal dan menimbulkan berbagai efek terhadap sel otot, lemak, dan ginjal untuk menurunkan pengeluaran glukosa dari tubuh.

Apabila defisiensi glukagon terjadi, maka epinefrin akan meningkat. Kelenjar adrenal dan sistem saraf perifer yang mendeteksi hipoglikemia akan memicu respon otonom yang diperantarai neurotransmiter, seperti asetilkolin dan norepinefrin. Asetilkolin merangsang rasa lapar dan diaforesis, sedangkan norepinefrin memicu tremor dan palpitasi.

Selain itu, hormon pertumbuhan dan kortisol juga dapat membantu dalam meningkatkan pembentukan glukosa melalui peningkatan glukoneogenesis. Keduanya juga dapat menghambat ambilan glukosa perifer yang dirangsang oleh insulin serta meningkatkan lipolisis dan proteolisis.[1,2,4]

Gangguan Respon Kontra regulasi pada Hipoglikemia

Hipoglikemia timbul jika terjadi gangguan pada respon normal yang sudah disebutkan di atas.

Kegagalan Otonom Imbas Hipoglikemia (Hypoglycemia-Associated Autonomic Failure/HAAF)

Pada beberapa penyakit, gangguan respon kontra regulasi terhadap hipoglikemia menjadi dasar kejadian hipoglikemia simptomatik yang tidak mampu dilawan mekanisme pertahanan tubuh. Sebagai contoh, pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1 (T1DM) dan tipe 2 (T2DM) kronik terdapat defisiensi insulin kritis sehingga pertahanan pertama terhadap hipoglikemia telah hilang.

Seiring perjalanan penyakit diabetes yang bertambah berat, kemampuan pelepasan glukagon dalam merespon hipoglikemia juga menurun. Beberapa teori yang diduga mendasari hilangnya kedua respon primer terhadap hipoglikemia ini antara lain kegagalan mekanisme deaktivasi sel beta pankreas, disfungsi sistem saraf otonom, dan defek pada jaras persinyalan di sel alfa pankreas.[1,2,4]

Mekanisme Seluler dan Molekuler HAAF

Beberapa kemungkinan mekanisme seluler dan molekuler yang memicu kejadian HAAF telah dipelajari. Hipoglikemia berulang dikatakan akan meningkatkan ambilan glukosa di otak pada individu sehat maupun dengan T1DM, sehingga menurunkan rangsangan terhadap respon neuroendokrin kontra regulasi pada episode hipoglikemia berikutnya. Tetapi hipotesis ini masih menuai perdebatan.[1,2,4]

Efek Tidur dan Latihan Fisik terhadap Hipoglikemia

Tidur dan latihan fisik diketahui dapat menimbulkan manifestasi HAAF. Pada pasien T1DM, respon epinefrin menurun hingga 70% pada hipoglikemia nokturnal. Selain itu, pasien dengan T1DM menjadi lebih sulit untuk bangun dari tidur dibandingkan individu yang sehat ketika mengalami suatu hipoglikemia dengan glukosa plasma < 40 mg/dl.]

Selain itu, hipoglikemia juga dapat terjadi selama dan setelah latihan fisik.  Terdapat bukti yang mengindikasikan adanya hubungan siklik antara latihan fisik dan hipoglikemia yang saling menumpulkan respon saraf otonom terhadap stres. Dengan kata lain, latihan fisik dapat menumpulkan respon saraf otonom pada kondisi hipoglikemia, dan sebaliknya.[1,2,4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Desimone ME, Weinstock RS. Hypoglycemia. [Updated 2018 May 5]. In: Feingold KR, Anawalt B, Blackman MR, et al., editors. Endotext. South Dartmouth (MA): MDText.com, Inc.; 2000-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279137/?report=classic
2. Nakhleh A, Shehadeh N. Hypoglycemia in diabetes: An update on pathophysiology, treatment, and prevention. World J Diabetes. 2021;12(12):2036-2049.
4. Mathew P, Thoppil D. Hypoglycemia. Statpearl. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534841/

Pendahuluan Hipoglikemia
Etiologi Hipoglikemia

Artikel Terkait

  • Hipoglikemia yang Tidak Terkait Diabetes Mellitus
    Hipoglikemia yang Tidak Terkait Diabetes Mellitus
  • Cegah Hipoglikemia pada Diabetes Mellitus Tipe 2
    Cegah Hipoglikemia pada Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Rute Pemberian Glukosa untuk Pertolongan Pertama Hipoglikemia
    Rute Pemberian Glukosa untuk Pertolongan Pertama Hipoglikemia
Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 27 Januari 2024, 10:18
Penanganan pasien hipoglikemia di IGD
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
3 Balasan
Hari ini saya dapat pasien diUGD sangat anehWanita usia 74thnTidak ada DM hanya HT terkontrol dengan obat amlodipinKeluhan datang penurunan kesadaran hasil...
dr. Aud Prima Pribadi
Dibalas 19 Desember 2023, 08:05
Pemeriksaan GDA stik vs GDA sample darah vena pada neonatus hipoglikemia
Oleh: dr. Aud Prima Pribadi
1 Balasan
Pada PPM IDAI 2011, untuk penegakan Bayi Hipoglikemia, adalah dengan pemeriksaan GDA plasma. Pada Ruang Neonatus, seringnya hanya 1x dilakukan sampling darah...
Anonymous
Dibalas 06 Oktober 2023, 11:20
Hipoglikemia pada penderita DM tipe 2
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya...Apakah pedoman penanganan hipoglikemia pd penderita DM tipe 2 sama dengan orng pd umumnya?<30 = 3 flsh D4030-60 = 2 flsh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.