Penatalaksanaan Hipoglikemia
Penatalaksanaan hipoglikemia berat adalah dengan pemberian dextrose intravena yang dilanjutkan dengan pemberian infus glukosa. Di sisi lain, pada pasien yang sadar, dapat diberikan sumber karbohidrat yang mudah diabsorpsi, seperti jus buah. Apabila pasien sadar namun tidak dapat menerima terapi per oral, maka dapat diberikan injeksi glukagon intramuskular atau intranasal.[2-7]
Penatalaksanaan Hipoglikemia pada Orang Dewasa
Penatalaksanaan hipoglikemia pada dewasa dapat dibedakan sesuai derajat hipoglikemia.
Hipoglikemia Ringan-Sedang
Pemberian karbohidrat sebanyak 15 gram dalam bentuk tablet atau larutan glukosa maupun sukrosa diperlukan sebagai pertolongan pertama hipoglikemia ringan hingga sedang pada orang dewasa. Terapi awal ini cukup untuk memicu kenaikan glukosa darah hingga 38 mg/dl dalam 20 menit dan perbaikan gejala pada sebagian besar individu dengan hipoglikemia ringan-sedang.
Pilihan rejimen terapi awal lainnya, seperti susu dan jus jeruk, lebih kurang cepat dalam menaikkan kadar glukosa darah dan memperbaiki gejala.[1,6]
Apabila pasien memiliki riwayat diabetes melitus tipe 1 (T1DM) atau tipe 2 (T2DM), pengukuran kadar glukosa dilakukan dalam 15 menit sejak pemberian terapi glukosa awal. Jika kadar glukosa darah masih di bawah 70 mg/dl, pemberian 15 gram glukosa atau sukrosa dapat diulang.
Apabila tablet glukosa tidak tersedia, sediaan karbohidrat 15 gram oral lainnya yang ekivalen adalah 15 mL gula pasir yang dilarutkan dalam air, 5 kubus kecil gula, dan 15 mL madu.[6,8]
Hipoglikemia Berat
Apabila pasien mengalami hipoglikemia berat namun masih sadar penuh dan memiliki riwayat diabetes, pemberian karbohidrat oral 20 gram dilakukan dalam bentuk glukosa tablet dan sediaan lain yang ekivalen. Kadar glukosa darah kemudian diperiksa dalam kurun waktu 15 menit setelah pemberian terapi glukosa awal. Pemberian glukosa 15 gram dapat diulang apabila kadar glukosa darah masih < 70 mg/dl. [2,6]
Jika pasien mengalami hipoglikemia berat dan tidak sadarkan diri, pemberian 10-25 gram glukosa atau 20-50 mL dextrose 50% dalam air (D50W) dapat diberikan secara intravena selama 1-3 menit apabila pasien memiliki akses intravena. Jika pasien tidak memiliki akses intravena, 1 mg glukagon dapat diberikan secara subkutan atau intramuskular.[1,6,8]
Pedoman klinis di Amerika Serikat dan Kanada menyarankan agar pasien dengan diabetes dan keluarga yang merawat memiliki sediaan glukagon serta mampu memberikan obat tersebut sesuai indikasi. Namun, sediaan glukagon saat ini belum tersedia di Indonesia.[6,8]
Jika Hipoglikemia telah Teratasi
Apabila hipoglikemia telah teratasi, pasien harus mendapatkan makanan atau kudapan yang semestinya dia dapatkan sesuai jadwal makan harian guna mencegah hipoglikemia berulang. Apabila jadwal makan lebih dari 1 jam sejak kejadian hipoglikemia, kudapan (termasuk karbohidrat 15 gram dan protein) perlu diberikan bagi pasien.[6]
Jika diperlukan, pemberian cairan infus glukosa 10% atau 20% dapat diberikan untuk mempertahankan kondisi euglikemia pada pasien dengan episode hipoglikemia rekuren.[1]
Pembedahan
Pembedahan dapat menjadi pilihan pada kondisi hipoglikemia yang diakibatkan oleh insulinoma. Selain itu, pembedahan dapat meringankan kondisi hipoglikemia pada non-islet cell tumors, walaupun keganasan yang terjadi tidak dapat disembuhkan. Pankreatektomi parsial dapat dianjurkan pada pasien dengan gangguan sel beta. Apabila pembedahan tidak dapat dilakukan, pemberian obat-obatan seperti α-glucosidase inhibitors, diazoxide, atau octreotide dapat bermanfaat.[1]
Penatalaksanaan Hipoglikemia pada Anak
Penatalaksanaan hipoglikemia pada neonatus dulunya dilakukan dengan pemberian susu secara enteral maupun glukosa intravena. Meski begitu, telah ada bukti yang menyebutkan bahwa pemberian oral dextrose gel di buccal neonatus dapat menjadi pilihan karena pemberian oral dextrose gel tidak akan mengganggu pemberian ASI eksklusif nantinya setelah hipoglikemia teratasi.[9]
Apabila sampel untuk pemeriksaan laboratorium kritis guna melacak penyebab dasar hipoglikemia telah diambil, pemberian bolus kecil dextrose 0,2 gram/kgBB dapat diberikan melalui infus intravena selama 1 menit (dextrose 10% 2 ml/kgBB). Kemudian, infus intravena kontinu dextrose 10% dengan dosis 8 mg/kg/menit dapat dimulai. Kadar glukosa darah perlu diperiksa 15 menit setelah dilakukan bolus kecil di awal dan selama pemberian infus dextrose rumatan masih berlangsung.
Apabila hipoglikemia berulang, pemberian bolus intravena dextrose dapat diberikan pada dosis 0,5 gram/kgBB atau sebanyak 5 ml/kgBB dekstrosa 10% yang dilanjutkan dengan peningkatan jumlah glukosa melalui infus rumatan hingga 25%-50%.[3]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita