Epidemiologi Krisis Adrenal
Data epidemiologi krisis adrenal menunjukkan hasil bervariasi antar studi, dengan rentang prevalensi antara 5,2 hingga 8,3 per 100 pasien-tahun pada pasien dengan insufisiensi adrenal. Insidensi krisis adrenal dilaporkan meningkat seiring usia. Angka kejadian juga lebih tinggi pada pasien dengan insufisiensi adrenal primer yang juga memiliki penyakit kronis lain, seperti diabetes mellitus tipe 1, asma, dan kegagalan ovarium prematur.[3]
Global
Secara umum, prevalensi krisis adrenal diperkirakan antara 5,2 hingga 8,3 per 100 pasien-tahun. Insidensi krisis adrenal dilaporkan meningkat seiring pertambahan usia.
Pada pasien dengan insufisiensi adrenal, diperkirakan sebanyak 6-8% mengalami krisis adrenal tiap tahun. Kejadian krisis adrenal juga meningkat pada pasien yang memiliki insufisiensi adrenal primer berbarengan dengan penyakit lain, seperti diabetes mellitus tipe 1, asma, dan kegagalan ovarium prematur.[1-3]
Indonesia
Data epidemiologi dan laporan kasus mengenai krisis adrenal di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Angka kematian krisis adrenal diperkirakan antara 0,5% hingga 2%. Sebuah studi di Norwegia menunjukkan bahwa secara keseluruhan, 1 dari 7 pasien dengan penyakit Addison akhirnya meninggal akibat krisis adrenal.[7]
Data dari European Adrenal Insufficiency Registry menunjukkan angka kematian 1,5% pada pasien dengan insufisiensi adrenal sekunder. Dari data mortalitas tersebut, dilaporkan adanya 11 krisis adrenal per 100 pasien-tahun.[3]
Penulisan pertama oleh: dr. Brenda Desy Romadhon