Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Krisis Adrenal general_alomedika 2024-04-02T10:30:04+07:00 2024-04-02T10:30:04+07:00
Krisis Adrenal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Krisis Adrenal

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Penatalaksanaan krisis adrenal adalah pemberian glukokortikoid dan rehidrasi, diikuti pemberian glukokortikoid rumatan sesuai kondisi klinis pasien. Pencetus krisis adrenal, seperti adanya sepsis atau trauma signifikan, juga perlu ditangani.[1-3]

Tata Laksana Awal

Pada kasus krisis adrenal, penatalaksanaan segera adalah pemberian glukokortikoid parenteral dan rehidrasi.[1-3,7,11]

Glukokortikoid

Obat yang direkomendasikan adalah hydrocortisone 100 mg intravena atau intramuskular tanpa menunggu hasil laboratorium. Jika hydrocortisone tidak tersedia, alternatif dapat berupa prednisolone atau glukokortikoid lainnya.

Hydrocortisone merupakan glukokortikoid short acting sehingga memiliki waktu paruh yang sangat cepat. Selain memiliki aktivitas glukokortikoid, hydrocortisone juga berperan sebagai mineralokortikoid. Absorpsi hydrocortisone secara intravena dan intramuskular hampir sama sehingga dapat diberikan secara intramuskular apabila akses intravena sulit didapat. Lakukan tapering off steroid hanya jika perbaikan klinis telah didapatkan.[2,3,7,11]

Resusitasi Cairan

Resusitasi cairan diberikan menggunakan 1000 ml NaCl 0,9% pada 1 jam pertama. Pemberian cairan setelahnya disesuaikan dengan respon masing-masing pasien, dengan menghindari kelebihan cairan dan gangguan elektrolit. Jika pasien tidak menunjukkan respon adekuat dalam 24 jam setelah pemberian glukokortikoid, perlu dipertimbangkan diagnosis alternatif penyebab hipotensi seperti sepsis atau syok kardiogenik.[2,3,7,11]

Koreksi Hipoglikemia

Cairan yang mengandung dextrose dapat diberikan untuk memperbaiki kondisi hipoglikemia.[3,7,11]

Koreksi Elektrolit

Penggunaan glukokortikoid dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, seperti hiponatremia dan hiperkalemia, akibat peningkatan kehilangan natrium dalam urin. Hydrocortisone lebih disukai dibandingkan steroid lain karena dapat mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit. Penggunaannya yang bersamaan dengan infus cairan salin normal, secara umum telah dianggap cukup untuk memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit.[3,7,11]

Tata Laksana Lanjutan

Setelah tata laksana awal, dokter perlu mengidentifikasi dan menangani etiologi krisis adrenal. Etiologi yang perlu diperhatikan adalah infeksi, yang merupakan pemicu tersering krisis adrenal dan berpotensi mengakibatkan kematian.

Berdasarkan keparahan gejala krisis adrenal, respon terhadap tata laksana awal, dan penyakit penyerta, dokter perlu menentukan apakah selanjutnya pasien memerlukan rawat inap di ruang intensif, rawat inap di bangsal biasa, ataukah pasien dapat rawat jalan. Untuk pasien rawat inap, diberikan hydrocortisone infus kontinyu sebanyak 100-200 mg/24 jam setelah dosis bolus awal, yang kemudian akan diturunkan bertahap sesuai kondisi klinis.

Setelah pasien dipulangkan atau pada pasien rawat jalan, diberikan dosis glukokortikoid oral 2 kali lipat dibandingkan dosis biasanya selama beberapa hari hingga pemicu krisis adrenal teratasi, kemudian baru kembali ke dosis standar pasien. Pada pasien insufisiensi adrenal primer, diberikan suplementasi mineralokortikoid berupa fludrocortisone ketika dosis hydrocortisone mencapai <50 mg/hari.[2,3,7,11]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Brenda Desy Romadhon

Referensi

1. Elshimy G, Chippa V, Kaur J, et al. Adrenal Crisis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499968/
2. Claessen KMJA, Andela CD, Biermasz NR, et al. Clinical Unmet Needs in the Treatment of Adrenal Crisis: Importance of the Patient's Perspective. Front Endocrinol (Lausanne). 2021;12:701365. doi:10.3389/fendo.2021.701365
3. Dineen R, Thompson CJ, Sherlock M. Adrenal crisis: prevention and management in adult patients. Ther Adv Endocrinol Metab. 2019;10:2042018819848218. doi:10.1177/2042018819848218
7. Amrein K, Martucci G, Hahner S. Understanding adrenal crisis. Intensive Care Med. 2018 May;44(5):652-655. doi: 10.1007/s00134-017-4954-2.
11. Klauer K. Adrenal Crisis in Emergency Medicine. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/765753-overview

Diagnosis Krisis Adrenal
Prognosis Krisis Adrenal
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.