Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Abses Perianal general_alomedika 2022-10-19T09:22:13+07:00 2022-10-19T09:22:13+07:00
Abses Perianal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Abses Perianal

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Etiologi abses perianal pada umumnya adalah akibat infeksi bakteri, misalnya Staphylococcus aureus, Streptococcus, dan Escherichia coli. Faktor risiko terjadinya abses perianal adalah jenis kelamin laki-laki, kebiasaan merokok, infeksi human immunodeficiency virus, dan inflammatory bowel disease.

Etiologi

Sekitar 90% etiologi abses perianal adalah infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob. Beberapa bakteri yang diketahui dapat menyebabkan abses perianal antara lain Bacteroides fragilis, Peptostreptococcus, Prevotella, Fusobacterium, Porphyromonas, Clostridium species, Staphylococcus aureus, Streptococcus, dan Escherichia coli.

Sebagian kecil dari abses perianal disebabkan oleh Crohn's disease, trauma, kondisi imunodefisiensi akibat infeksi human immunodeficiency virus (HIV), keganasan, tuberkulosis, hidradenitis suppurativa, serta penyakit menular seksual, misalnya gonorrhea atau sifilis. Terapi radiasi, benda asing, inflammatory bowel disease, dan apendisitis juga diduga berhubungan dengan abses perianal.[2,4]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya abses perianal dapat berupa faktor yang tidak dapat diubah, misalnya jenis kelamin. Laki-laki lebih berisiko mengalami abses perianal hingga 2 kali lipat, dibandingkan perempuan. Selain itu usia yang lebih muda, terutama di bawah 40 tahun, juga lebih berisiko mengalami abses perianal.[3,5]

Riwayat penyakit, misalnya  inflammatory bowel disease, seperti Crohn’s disease dan kolitis ulseratif, obesitas, infeksi HIV, dan penyakit radang panggul juga dapat meningkatkan risiko terjadinya abses perianal.[2,3,6]

Diabetes yang tidak terkontrol juga diketahui merupakan faktor risiko rekurensi abses perianal. Studi oleh Adamo, et al. pada tahun 2021 menemukan bahwa pasien diabetes mellitus tipe 2 lebih berisiko untuk terkena abses perianal dibandingkan pasien diabetes melitus tipe 1. Berdasarkan temuan tersebut, mungkin faktor gangguan metabolik lebih berperan dibandingkan autoimun.[5]

Studi kasus kontrol oleh Abdelrahim, et al, di Sudan pada tahun 2018 mendapatkan bahwa kebiasaan merokok dan menghisap shisha merupakan faktor risiko terjadinya abses perianal. Secara spesifik, merokok juga berhubungan dengan rekurensi abses perianal. Studi ini juga mendapatkan bahwa riwayat abses anorektal sebelumnya merupakan faktor risiko terjadinya abses perianal.[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Sigmon DF, Emmanuel B, Tuma F. Perianal Abscess. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459167/
3. Sahnan, K., et al., Perianal abscess. BMJ, 2017. 356: p. j475. https://www.bmj.com/content/bmj/356/bmj.j475.full.pdf
4. Hebra A. Anorectal Abscess. Medscape. 2022 https://emedicine.medscape.com/article/191975-overview#a1
5. Adamo K, Gunnarsson U, Eeg-Olofsson K, et al. Risk for developing perianal abscess in type 1 and type 2 diabetes and the impact of poor glycemic control. Int J Colorectal Dis. 2021 May;36(5):999-1005. doi: 10.1007/s00384-020-03818-1.
6. Vogel JD, Johnson EK, Morris AM, et al. Clinical Practice Guideline for the Management of Anorectal Abscess, Fistula-in-Ano, and Rectovaginal Fistula. Dis Colon Rectum 2016; 59: 1117–1133. DOI: 10.1097/DCR.0000000000000733
7. Walid EA , Ali YM, Kateera AWAM, et al. Risk Factors and Complications for Anorectal Abscess in Sudanese Patients: A Case-Controlled Study. International Journal of Surgical Research. 2017;7(1):7-11. doi: 10.5923/j.surgery.20180701.02.

Patofisiologi Abses Perianal
Epidemiologi Abses Perianal

Artikel Terkait

  • Perlukah Antibiotik Setelah Insisi Drainase Abses Perianal
    Perlukah Antibiotik Setelah Insisi Drainase Abses Perianal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2025, 10:54
Benjolan di perianal sekitar 5 hari dan keluar nanah sejak kemarin
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya pasien dgn keluhan benjolan di sekitar anus sekitar 5 hari dok, awalnya teraba keras kemudian sejak kemarin keluar bintik2 dan...
Anonymous
Dibalas 09 Februari 2024, 04:45
Penanganan benjolan di sekitar anus yang terasa nyeri
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodokter, izin konsul pasien laki2 dengan keluhan benjolan di sekitar anus sudah 3 hari, benjolan dirasa nyeri dan sangat mengganggu. Pasien mengatakan...
Anggreni Ervin Bore
Dibalas 29 Januari 2024, 08:39
Bekas operasi abses perianal masih mengeluarkan cairan
Oleh: Anggreni Ervin Bore
1 Balasan
Selamat pagi dok, ada pasien bulan september melakukan operasi abses perianal di bagian pertengahan tulang ekor dan anus, bekas operasi perianal masih ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.