Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Inkontinensia Alvi general_alomedika 2023-05-22T15:41:30+07:00 2023-05-22T15:41:30+07:00
Inkontinensia Alvi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Inkontinensia Alvi

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

 

Penatalaksanaan inkontinensia alvi meliputi terapi medikamentosa yang memperbaiki konsistensi feses dan mengurangi frekuensi defekasi, terapi biofeedback, pembedahan, dan terapi suportif. Tujuan penatalaksanaan inkontinensia alvi adalah untuk membantu meningkatkan dan mengembalikan kontrol usus.[1,19]

Medikamentosa

Penatalaksanaan secara medikamentosa bertujuan untuk meningkatkan konsistensi feses dan mengurangi frekuensi defekasi. Untuk meningkatkan konsistensi feses, dokter dapat memberikan bulking agent seperti psyllium atau metil selulosa.[8,19]

Frekuensi defekasi dapat dikurangi dengan obat antidiare. Berdasarkan percobaan double-blind crossover yang melibatkan 30 partisipan, loperamide lebih efektif daripada diphenoxylate untuk mengurangi urgency terkait inkontinensia, mengurangi efek samping terhadap sistem saraf pusat, meningkatkan kekuatan tonus sfingter anal, serta memperbaiki rectal compliance.[19]

Antikolinergik seperti hyoscyamine yang dikonsumsi sebelum makan bermanfaat bagi pasien dengan keluhan inkontinensia setelah makan. Amitriptyline dapat memperbaiki inkontinensia alvi idiopatik karena menurunkan amplitudo dan frekuensi rectal motor complexes, serta meningkatkan waktu transit kolon.[1,19]

Agonis adrenergik alfa 1 selektif (phenylephrine) bentuk gel yang diberikan langsung pada sfingter anal dapat meningkatkan tonus sfingter. Namun, pada kasus impaksi feses, lakukan disimpaksi terlebih dahulu untuk mencegah kekambuhan.[19]

Biofeedback

American Gastroenterological Association merekomendasikan terapi biofeedback untuk gangguan tonus sfingter eksterna dan hilangnya sensasi terhadap distensi rektum akibat cedera saraf. Terapi noninvasif ini bertujuan untuk cognitive retraining pada dasar panggul dan otot-otot dinding abdomen dengan tingkat keberhasilan 38-100%.[1,19]

Pembedahan

Pembedahan menjadi pilihan untuk kasus defek anatomi dan kondisi patologis lain.[6]

Overlapping Sphincteroplasty

Tindakan ini dilakukan pada kelainan struktural sfingter sekunder akibat trauma obstetri dan operasi anal sebelumnya. Tujuannya adalah mengembalikan integritas anatomi dari kompleks sfingter, dengan tingkat keberhasilan 70–80%.[1,6]

Gracilis Flap Rotation

Tindakan ini dilakukan pada kerusakan struktural sfingter derajat berat, dengan tingkat keberhasilan sebesar 38–90%. Otot gracilis berada di sepanjang medial dari tungkai atas. Tindakan ini dilakukan dengan merotasikan otot gracilis ke area perineal lalu membungkus otot sfingter anal dan membentuk neosfingter.[1,6]

Stimulasi Saraf Sakral

Stimulasi saraf sakral adalah tindakan minimal invasif untuk memperbaiki resting and squeeze pressures pada sfingter anal dan sensasi pada rektum. Prosedur ini efektif untuk kasus defisit sfingter anal minor akibat masalah neurologis. Prosedur ini akan memasukkan elektroda pada foramen sakral S3 lalu memberikan stimulasi tingkat rendah melalui implan stimulator.[19]

Kolostomi

Intervensi terakhir untuk kasus inkontinensia fekal jika terapi konservatif dan intervensi bedah lain tidak berhasil adalah kolostomi. Suatu studi observasional menunjukkan bahwa kolostomi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien inkontinensia alvi.[5]

Terapi Suportif

Terapi suportif diperlukan untuk meningkatkan status nutrisi dan kualitas hidup. Terapi suportif mencakup penjagaan kebersihan perianal dan penghindaran makanan yang memicu diare. Pada pasien dengan penurunan fungsi kognitif ringan, gangguan mental, dan kelemahan fisik, berikan program latihan defekasi secara teratur.[1,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Shah R, Villanueva Herrero JA. Fecal Incontinence. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459128/
6. Wang JY. Current Management of Fecal Incontinence. Perm J. 2013;17(3):65–73.
8. Brown S. Fecal incontinence in adults. BMJ Best Practice. 2018. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/840/pdf/840/Fecal%20incontinence%20in%20adults.pdf
19. Robson KM, Lembo AJ. Fecal incontinence in adults: Management. Uptodate, 2020. https://www.uptodate.com/contents/fecal-incontinence-in-adults-management

Diagnosis Inkontinensia Alvi
Prognosis Inkontinensia Alvi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 05 Maret 2023, 22:52
Kentut disertai tinja yang ikut keluar pada pasien wanita usia 77 tahun
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam ts. Izin melampirkan diskusi, pasien wanita usia 77th dtg dengan keluhan saat kentut, kadang ada tinja yang ikut keluar.- Pasien sebelumnya ada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.