Patofisiologi Kolelitiasis
Patofisiologi kolelitiasis (cholelithiasis) atau batu empedu adalah akibat substansi tertentu pada cairan empedu yang meningkat, sehingga memiliki konsentrasi yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Cairan empedu yang terkonsentrasi menyebabkan supersaturasi dan presipitasi sebagai kristal mikroskopik.[2,4,5]
Kristal ini terperangkap dalam mukus kantung empedu dan membentuk lumpur bilier (biliary sludge). Seiring berjalannya waktu, kristal ini menumpuk dan saling menyatu membentuk batu makroskopik. Gejala dan komplikasi kolelitiasis disebabkan dari penutupan duktus oleh lendir dan/atau batu di dalam kantung empedu atau duktus empedu.[2,4,5]
Terdapat 2 substansi utama pembentuk batu empedu, yaitu kolesterol dan calcium bilirubinate.[2,4,5]
Kolelitiasis Kolesterol
Proses terbentuknya batu empedu kolesterol terjadi karena cairan empedu terkonsentrasi melalui penyerapan elektrolit dan air. Kolesterol disekresi oleh sel hepar ke dalam kantung empedu bersama dengan enzim lesitin dalam bentuk vesikel unilamelaris. Sel hepar juga mensekresi garam empedu sebagai deterjen kuat yang diperlukan untuk pencernaan dan absorpsi lemak.
Vesikel unilamelaris yang dilarutkan oleh garam empedu membentuk agregat larut air bernama mixed micelles. Mixed micelles mempunyai kapasitas mengikat kolesterol yang lebih rendah sehingga kolesterol semakin menumpuk dan membentuk kristal monohidrat. Kolelitiasis kolesterol ini dipercaya dipicu oleh kondisi dislipidemia.[2,4]
Kolelitiasis Calcium Bilirubinate
Kolelitiasis calcium bilirubinate dapat berbentuk batu pigmen hitam dan batu pigmen coklat.
Kolelitiasis Pigmen Hitam
Bilirubin adalah produk dari pemecahan heme, yang disekresikan ke cairan empedu oleh sel hepar. Kebanyakan bilirubin tersedia dalam bentuk larut air atau terkonjugasi, sedangkan sisanya dalam bentuk tidak terkonjugasi. Bilirubin tak terkonjugasi akan membentuk presipitat dengan kalsium, yang masuk ke cairan empedu secara pasif.
Pada kondisi pemecahan heme tinggi, bilirubin tidak terkonjugasi akan tersedia dalam jumlah lebih dari biasanya. Calcium bilirubinate akan mengkristal dan membentuk batu. Seiring waktu, batu ini akan teroksidasi dan berwarna hitam, sehingga dinamakan batu empedu pigmen hitam.[2,5]
Kolelitiasis Pigmen Coklat
Batu empedu coklat biasanya muncul diakibatkan kolonisasi bakteri pada stasis cairan empedu. Cairan empedu umumnya steril, tetapi pada kondisi tertentu dapat menyebabkan kolonisasi bakteri, misalnya akibat striktur bilier. Bakteri akan menghidrolisis bilirubin terkonjugasi dan menyebabkan peningkatan bilirubin tak terkonjugasi, sehingga meningkatkan konsentrasi kristal calcium bilirubinate.
Bakteri juga akan menghidrolisis lesitin untuk mengeluarkan asam lemak yang mengikat kalsium dan terpresipitasi. Produk presipitat menyerupai tanah liat atau yang disebut dengan batu empedu coklat[2,5]
Kolelitiasis Campuran
Batu empedu kolesterol yang terkolonisasi bakteri akan menyebabkan inflamasi mukosa kantung empedu. Bakteri dan leukosit menghidrolisis bilirubin terkonjugasi dan asam lemak, sehingga akan terbentuk kristal kolesterol, calcium bilirubinate, dan garam kalsium lainnya.
Mekanisme tersebut menghasilkan batu empedu campuran. Pada rontgen abdomen, akan tampak batu empedu dengan kalsifikasi perifer seperti gambaran cangkang telur akibat perselubungan kalsium.[2]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini