Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Kolitis Ulseratif general_alomedika 2023-02-10T13:03:49+07:00 2023-02-10T13:03:49+07:00
Kolitis Ulseratif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Kolitis Ulseratif

Oleh :
dr. Catherine Ranatan
Share To Social Media:

Patofisiologi kolitis ulseratif berupa proses inflamasi pada kolon yang berhubungan dengan stimulasi berlebihan atau disregulasi sistem imun mukosal, gangguan produksi musin, dan infeksi bakteri.

Disregulasi Sistem Imun

Pada kolitis ulseratif, keseimbangan antara regulasi sel T efektor dalam mukosa terganggu. Terjadi peningkatan sel natural killer T dan sel dendritik pada lamina propria dari kolon yang terinflamasi.

Sel T akan memediasi respons atipikal dari T-helper terutama Th2 yang memproduksi interleukin 5 dan 13. Interleukin 13 berperan sebagai sitotoksik terhadap sel epitel yang menyebabkan apoptosis serta perubahan komposisi protein pada tight junction.

Selain itu, pada kolon yang terinflamasi terjadi peningkatan tumor necrosis factor alpha (TNF-alpha) yang berperan dalam proses inflamasi. Chemoattractants seperti CXCL8 yang terproduksi pada mukosa terinflamasi juga  dapat meningkatkan respons inflamasi dengan merekrut leukosit lain.[2,4]

Gangguan Produksi Musin

Penelitian mengenai dugaan mekanisme terjadinya penyakit menghasilkan beberapa kemungkinan, antara lain produksi musin 2 yang berkurang pada kolitis ulseratif, yaitu subtipe musin pada kolon.

Musin merupakan pelapis dinding usus bagian dalam, yang berfungsi dalam melindungi epitel-epitel usus, sehingga apabila produksi musin berkurang, dinding lumen bagian dalam cenderung terluka oleh konten lumen.

Kerusakan pada epitel menyebabkan peningkatan permeabilitas, sehingga antigen yang terdapat di dalam lumen lebih mudah dijangkau oleh sel dendritik yang terdapat di tight junction epitel.

Sel dendritik kemudian mempresentasikan antigen ke sel B dan sel T yang kemudian dilanjutkan aktivasi sistem imun adaptif. Sistem imun yang teraktivasi kemudian akan menginfiltrasi lamina propria dari mukosa hingga memenuhi dengan sel radang.[1,2]

Peran Bakteri

Penelitian lain menyebutkan bahwa di samping faktor imunologi pasien, bakteri juga secara aktif berpengaruh dalam proses peradangan melalui produksi asam butirat dalam jumlah yang banyak yang berimbas pada melemahnya lapisan mukosa usus.

Kerusakan yang diakibatkan bakteri akan mengaktivasi reaksi imun yang merusak lapisan pelindung usus. Dengan rusaknya lapisan pelindung usus, bakteri mendapatkan celah untuk berhadapan langsung dengan sistem imun mukosa sehingga proses inflamasi berlangsung dengan lebih hebat lagi. Bakteri yang ditemukan berpengaruh adalah Clostridium difficile, Campylobacter spp., dan Salmonella spp.[5,15]

Area Inflamasi pada Kolitis Ulseratif

Umumnya proses inflamasi dimulai dari rektum dan menyebar secara kontinu ke proksimal hingga seluruh kolon. Namun setiap pasien dapat memiliki area inflamasi yang berbeda.

Pada 40-50% pasien, inflamasi hanya terjadi pada rektum atau rektosigmoid. Sedangkan pada 30-40% pasien, inflamasi menyebar hingga keluar sigmoid tetapi tidak pada seluruh kolon, yaitu kolitis sisi kiri bila hanya hingga fleksura splenik dan kolitis ekstensif bila melebihi fleksura splenik.

Hanya 20% pasien yang seluruh kolonnya terjadi inflamasi, disebut pankolitis. Bila seluruh kolon terinflamasi, maka ileum terminal terkadang juga dapat terkena sebanyak 20% pasien.[1-4,15]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

1. Ford AC, Moayyedi P, Hanauer SB. Ulcerative colitis. BMJ. 2013 Feb 5;346:f432.
2. Ordás I, Eckmann L, Talamini M, Baumgart DC, Sandborn WJ. Ulcerative colitis. Lancet. 2012 Nov 3;380(9853):1606-19.
3. National Institute for Health and Care Excellence (NICE) Guideline. Ulcerative colitis: management clinical guideline. NICE. 2019.
4. Lynch WD, Hsu R. Ulcerative Colitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459282/
5. Sasaki M, Klapproth JM. The role of bacteria in the pathogenesis of ulcerative colitis. J Signal Transduct. 2012;2012:704953.
15. Harrison T. Longo D. Kasper D. et al. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 19th ed. USA: Mc-Graw Hill;2015. P. 1947-1965.

Pendahuluan Kolitis Ulseratif
Etiologi Kolitis Ulseratif

Artikel Terkait

  • Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
    Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
  • Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
    Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 10 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 5 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 4 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.