Prognosis Kolitis Ulseratif
Prognosis kolitis ulseratif tergantung pola remisi dan eksaserbasi penyakit, karena kolitis ulseratif merupakan penyakit inflamasi kronik saluran cerna yang terjadi seumur hidup.
Komplikasi
Inflamasi berulang pada kolitis ulseratif berpotensi menimbulkan striktur kolon pada 5-10% pasien. Adanya striktur kolon berisiko berubah menjadi keganasan. Risiko kanker kolorektal pada kolitis ulseratif meningkat dibandingkan populasi secara umum dengan risiko kumulatif 2% dalam 10 tahun diagnosis, 8% dalam 20 tahun, dan 18% dalam 30 tahun.
Penelitian lain menunjukkan bahwa secara garis besar, pasien dengan kolitis ulseratif memiliki potensi 2,4 kali lipat lebih berisiko mengidap kanker kolorektal dibandingkan populasi umum.[2,15,20,26]
Komplikasi lain yang dapat terjadi yaitu toxic megacolon, sebanyak 5% pasien. Umumnya terjadi pada kolitis ulseratif akut derajat berat yang berasosiasi dengan keracunan sistemik.
Toxic megacolon didefinisikan sebagai dilatasi nonobstruktif segmental atau total, didapatkan dilatasi sebesar >5,5 cm pada pemeriksaan rontgen abdomen polos. Selain itu, penderita kolitis ulseratif juga memiliki tingkat lebih tinggi terkena infeksi dibandingkan populasi normal, hal ini karena kondisi pasien immunosuppressant.[21,23,24]
Prognosis
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat terjadi remisi pada perjalanan penyakit. Penelitian kohort yang dilakukan selama 6 tahun menunjukkan dari 84 pasien ditemukan angka kekambuhan pada tahun pertama sebesar 24%, tahun kedua 41%, tahun ketiga 51%, tahun keempat 65%, tahun kelima 71%, dan tahun keenam 79%.[19]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja