Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Penyakit Celiac general_alomedika 2023-07-24T13:59:15+07:00 2023-07-24T13:59:15+07:00
Penyakit Celiac
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Penyakit Celiac

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Etiologi penyakit celiac merupakan paduan antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Penyakit ini disebabkan oleh respons imun abnormal terhadap gluten dari makanan, yang kemudian menimbulkan inflamasi dan kerusakan mukosa usus halus.[2,3]

Gluten adalah komponen protein yang dapat ditemukan dalam gandum. Gluten juga dapat diklasifikan menjadi dua kelompok, yaitu glutenin dan gliadin. Hasil dari proses pencernaan gliadin adalah peptida dengan kandungan glutamin dan asam amino prolin yang tinggi.

Peptida yang kaya prolin dan glutamin ini dikatakan bersifat toksik, immunodominant, dan sulit dicerna oleh enzim intestinal. Paparan gliadin di saluran cerna menyebabkan aktivasi respons imun yang berkembang menjadi penyakit celiac.[3,8]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang umum dilaporkan adalah paparan gluten. Ada hipotesis menyatakan bahwa pada anak-anak dengan riwayat keluarga penyakit celiac, paparan gluten perlu ditunda hingga saluran cerna dan respons imun mengalami maturasi sempurna. Akan tetapi, studi Aronsson et al menyatakan bahwa usia konsumsi gluten untuk pertama kali bukan merupakan faktor risiko penyakit celiac.[7,9-11]

Studi lain oleh Lionetti et al juga menunjukkan bahwa penundaan paparan gluten pada anak hingga usia 1 tahun tidak memiliki efek apa pun pada risiko terjadinya penyakit celiac. Namun, studi ini menyatakan bahwa penundaan paparan gluten bisa menunda perkembangan penyakit celiac dan efek negatifnya pada organ-organ lain, serta dapat menurunkan frekuensi penyakit celiac pada kelompok berisiko dengan HLA (human leukocyte antigen).[11,12]

Ada beberapa faktor lain yang juga dikatakan berhubungan dengan risiko terjadinya penyakit celiac. Namun, faktor-faktor ini masih dipelajari lebih lanjut dan belum final. Studi di Swedia menunjukkan risiko yang sedikit lebih tinggi pada anak yang lahir melalui operasi caesar (SC) secara elektif. Hal ini diduga terjadi karena bayi SC tidak terpapar flora di jalan lahir ibu, sehingga memiliki flora usus yang agak berbeda.

Obat-obatan seperti proton pump inhibitors (PPI) dan antibiotik juga dikatakan berkaitan dengan risiko terjadinya penyakit celiac. Infeksi pada saluran cerna dapat mengubah permeabilitas usus yang menyebabkan peptida gluten dapat melewati pertahanan epitel usus dengan lebih mudah. Namun, faktor ini masih perlu diteliti lebih lanjut.[1,11,13,14]

 

Referensi

1. Lebwohl B, Ludvigsson JF, Green PH. Celiac disease and non-celiac gluten sensitivity. BMJ. 2015 Oct 5;351.
2. Posner EB, Haseeb M. Celiac disease. StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441900/
3. Goebel SU. Celiac disease. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/171805-overview#a3
7. Green PH, Lebwohl B, Greywoode R. Celiac disease. Journal of Allergy and Clinical Immunology. 2015 May 1;135(5):1099-106.
8. Kaur A, Shimoni O, Wallach M. Celiac disease: from etiological factors to evolving diagnostic approaches. J Gastroenterol. 2017 Sep;52(9):1001-12.
9. Aronsson CA, Lee HS, Liu E, et al. Age at gluten introduction and risk of celiac disease. Pediatrics. 2015 Feb 1;135(2):239-45.
10. Riddle MS, Murray JA, Porter CK. The incidence and risk of celiac disease in a healthy US adult population. Am J Gastroenterol. 2012 Aug;107(8):1248.
11. Lionetti E, Catassi C. The role of environmental factors in the development of celiac disease: what is new?. Diseases. 2015 Dec;3(4):282-93.
12. Lionetti E, Castellaneta S, Francavilla R, et al. Introduction of gluten, HLA status, and the risk of celiac disease in children. NEJM. 2014 Oct 2;371(14):1295-303.
13. Lebwohl B, Ludvigsson JF, Green PH. The unfolding story of celiac disease risk factors. Clinical Gastroenterology and Hepatology. 2014 Apr 1;12(4):632-5.
14. Sarno M, Discepolo V, Troncone R, Auricchio R. Risk factors for celiac disease. Italian Journal of Pediatrics. 2015 Dec;41(1):1-5.

Patofisiologi Penyakit Celiac
Epidemiologi Penyakit Celiac
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 12 April 2022, 17:59
Anjuran nutrisi untuk pasien penyakit celiac - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO dr. Wiji, Sp.GKIzin bertanya, Dok. Bagaimanakah edukasi/anjuran diet yang baik untuk pasien dengan penyakit celiac? Terima kasih, Dok.

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.