Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Immune Thrombocytopenic Purpura general_alomedika 2023-01-19T09:24:43+07:00 2023-01-19T09:24:43+07:00
Immune Thrombocytopenic Purpura
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Immune Thrombocytopenic Purpura

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Diagnosis immune thrombocytopenic purpura (ITP) umumnya ditegakkan melalui keluhan perdarahan pada kulit atau mukosa, ditandai dengan trombositopenia. Keluhan pasien dapat diawali dengan riwayat infeksi sebelumnya, gangguan autoimun, neoplasma, maupun obat-obatan seperti aspirin, antikonvulsan, heparin, atau kloramfenikol.[2,5,8,15]

ITP dapat terjadi pada anak-anak, evaluasi terutama pada anak yang sering mengalami purpura dan petekie sangat penting.

Anamnesis

Pasien dengan ITP biasanya tidak memiliki keluhan sebelumnya, Pasien akan mengeluhkan munculnya perdarahan pada kulit, seperti petekie atau purpura, dan perdarahan mukosa, seperti epistaksis secara mendadak. ITP dapat diklasifikasikan berdasarkan gejala yang dikeluhkan pasien, yaitu:

  • Tanpa gejala
  • Gejala ringan: lebam dan petekie, epistaksis ringan yang jarang, tidak mengganggu kegiatan sehari-hari
  • Gejala sedang: lesi kulit dan mukosa yang lebih berat, epistaksis dan menorrhagia yang mengganggu
  • Gejala berat: gejala perdarahan, seperti menorrhagia, epistaksis, dan melena, menyebabkan kebutuhan rawat inap dan transfusi, gejala mengganggu kegiatan sehari-hari

Riwayat pengobatan dan penyakit sebelumnya perlu diketahui. Gejala biasanya dialami 1 hingga 3 minggu setelah infeksi virus atau bakteri, atau setelah imunisasi. Riwayat pengobatan dapat mempengaruhi terjadinya trombositopenia adalah:

  • Obat yang dapat menurunkan produksi trombosit: Obat kemoterapi dan radiasi, thiazide, estrogen, kloramfenikol

  • Obat yang dapat meningkatkan destruksi trombosit: Sulfonamid, quinidine, quinine, carbamazepin, asam valproat, heparin, digoxin

  • Obat yang berhubungan dengan perubahan fungsi trombosit: Aspirin, dipiridamol[2,3,5]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang paling sering didapatkan pada pasien dengan ITP adalah bukti perdarahan tipe trombosit (platelet-type bleeding) seperti:

  • Petekie
  • Purpura
  • Perdarahan konjungtiva, atau
  • Perdarahan mukokutaneus lain seperti hidung, gusi, gastrointestinal, dan urogenital[2,3]

Pada pasien yang datang dengan keluhan hematoma kulit spontan, kecurigaan terhadap ITP perlu ditelusuri. Penemuan lain pada pemeriksaan fisik, seperti splenomegali, limfadenopati, nyeri tulang, dan pucat jarang ditemukan pada pasien.[2,3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding ITP adalah kelainan/penyakit lain yang memiliki manifestasi perdarahan pada kulit atau mukosa.

Thrombotic Thrombocytopenic Purpura

Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP) merupakan salah satu tipe dari thrombotic microangiopathy (TMA), grup penyakit yang ditandai dengan anemia hemolitik mikroangiopati dengan fragmentasi sel darah merah, trombositopenia, dan disfungsi organ akibat gangguan mikrosirkulasi.

TTP disebabkan oleh defisiensi berat ADAMTS13. TTP dapat dibedakan dari ITP dari kondisi pasien tampak sakit, dengan keberadaan schistocytes pada pemeriksaan penunjang.[11,12]

Haemolytic Uremic Syndrome

Haemolytic uremic syndrome (HUS) merupakan tipe lain dari TMA. HUS memiliki karakteristik trombositopenia, anemia hemolitik mekanik, dan acute kidney injury. HUS disebabkan oleh berbagai etiologi dan seperti tipe TMA lain, HUS dapat dibedakan dari ITP dari kondisi pasien tampak sakit, dengan keberadaan schistocytes pada pemeriksaan penunjang.[11,13]

Disseminated Intravascular Coagulation

Disseminated intravascular coagulation (DIC) merupakan penyakit yang disebabkan oleh aktivasi sistemik koagulasi darah yang menyebabkan trombosis pada pembuluh darah kecil hingga sedang. Trombosis yang terjadi menyebabkan perdarahan hebat dan disfungsi organ.

DIC dapat dibedakan dari ITP dari kondisi pasien tampak sakit, dengan pemanjangan PT, elevasi D-dimer, dan penurunan fibrinogen.[11,14]

Infeksi Virus

Beberapa jenis infeksi virus seperti human immunodeficiency virus (HIV), hepatitis C dan virus dengue dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit. Adanya infeksi pada pasien dapat dibedakan dengan ITP, seperti adanya gejala tambahan maupun munculnya penanda infeksi pada pemeriksaan laboratorium.[1,11]

Drug-Induced Thrombocytopenia

Trombositopenia dapat disebabkan oleh obat yang menyebabkan penurunan trombosit, seperti obat-obatan yang menurunkan produksi trombosit, misalnya alkohol, kemoterapi, thiazide, obat-obatan yang dapat meningkatkan destruksi trombosit seperti sulfonamid, quinidine, quinine; dan obat-obatan yang berhubungan dengan perubahan fungsi trombosit seperti aspirin, dipiridamol.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium utama untuk menegakkan diagnosis ITP adalah pemeriksaan darah lengkap. Pasien dengan ITP akan mengalami trombositopenia <150.000/µL.

Hasil darah lengkap lain, seperti hemoglobin, leukosit, dan hitung jenis, dimana pada ITP akut hasil pemeriksaan-pemeriksaan tersebut berada pada nilai normal. Kadar hemoglobin dapat menurun bila terjadi perdarahan mukosa berat, seperti epistaksis atau menorrhagia.[1-3]

Pemeriksaan sumsum tulang akan memberi gambaran granulosit dan eritrosit normal, dengan megakariosit yang dapat meningkat atau normal. Pemeriksaan sumsum tulang diindikasikan pada pasien ITP dengan kelainan kadar leukosit, anemia yang tidak dapat diketahui penyebabnya, dengan pemeriksaan fisik sugestif terhadap kelainan atau keganasan pada sumsum tulang, kegagalan terapi, atau organomegali yang disertai bisitopenia.[2,3]

Pemeriksaan lain dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding, seperti infeksi HIV dan hepatitis C, pemeriksaan serologi syndrome lupus erythematosus, elektroforesis protein serum, dan kadar imunoglobulin. Bila terdapat anemia, pemeriksaan antiglobulin direct, seperti Coomb’s test, mungkin diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis anemia hemolitik autoimun dengan ITP (sindrom Evans).[1,3]

Selain pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang lain, seperti pemeriksaan radiologi, mungkin diperlukan. Pencitraan dengan computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI) dilakukan pada pasien ITP dengan kecurigaan perdarahan intrakranial.[14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison's principles of internal medicine. New York: McGraw-Hill; 2015.
2. Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, et al. Pedoman Pelayanan Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011
3. Kliegman RM, St Geme JW, Blum NJ, et al. Nelson Textbook of Pediatrics 21st edition. Philadelphia: Elsevier; 2016
5. Setyoboedi B, Ugrasena ID. Purpura Trombositopenik Idiopatika pada Anak (patofisiologi, tata laksana serta kontroversinya). Sari Pediatri. 2016 Dec 6;6(1):16-22.
8. Sadia Sultan FC, Ahmed SI, Murad S, Irfan SM. Primary versus secondary immune thrombocytopenia in adults; a comparative analysis of clinical and laboratory attributes in newly diagnosed patients in Southern Pakistan. Med J Malaysia. 2016 Oct;71(5):269.
11. Zainal A, Salama A, Alweis R. Immune thrombocytopenic purpura. Journal of community hospital internal medicine perspectives. 2019 Jan 2;9(1):59-61.
12. Knöbl P. Inherited and acquired thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP) in adults. InSeminars in thrombosis and hemostasis 2014 Jun (Vol. 40, No. 04, pp. 493-502). Thieme Medical Publishers.
13. Fakhouri F, Zuber J, Frémeaux-Bacchi V, Loirat C. Haemolytic uraemic syndrome. The Lancet. 2017 Aug 12;390(10095):681-96.
14. Neunert C, Terrell DR, Arnold DM, Buchanan G, Cines DB, Cooper N, Cuker A, Despotovic JM, George JN, Grace RF, Kühne T. American Society of Hematology 2019 guidelines for immune thrombocytopenia. Blood Advances. 2019 Dec 3;3(23):3829-66.
15. Pietras NM, Pearson-Shaver AL. Immune Thrombocytopenic Purpura. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562282/

Epidemiologi Immune Thrombocytop...
Penatalaksanaan Immune Thrombocy...

Artikel Terkait

  • Evaluasi Purpura dan Petekie pada Anak
    Evaluasi Purpura dan Petekie pada Anak
  • Pedoman Tata Laksana Immune Thrombocytopenic Purpura oleh American Society of Hematology 2019
    Pedoman Tata Laksana Immune Thrombocytopenic Purpura oleh American Society of Hematology 2019
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 19:05
Pasien perempuan 26 tahun kemerahan di kedua ekstremitas inferior
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin konsul saya punya pasien perempuan usia 26 tahun datang dengan keluhan muncul bercak kemerahan di kedua ekstremitas inferior dan tidak gatal....
Anonymous
Dibalas 14 Oktober 2023, 21:41
Bercak merah pada lansia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alodok, saya dpt pasien lansia dgn keluhan keluar bercak merah seperti ini sejak 2 hari yll. tidak ada rasa gatal dan lainnya, tdk ada riwayat alergi, tidak...
Anonymous
Dibalas 27 September 2023, 10:07
Muncul ruam dengan BAB berdarah pada bayi usia 8 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dokter. Izin mau nanya dokter, tentang pasien saya bayi perempuan, 8 bulan. Dalam 2 hari ini muncul ruam makula-papula eritematosa di belakang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.