Epidemiologi Anemia Hemolitik
Epidemiologi anemia hemolitik diperkirakan sebesar 5% dari total kejadian anemia.
Global
Data epidemiologi menunjukkan bahwa anemia hemolitik tidak memiliki kecenderungan jenis kelamin dan ras. Hanya saja, pada Autoimmune Hemolytic Anemia angka kejadianya dilaporkan sedikit lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Selain itu, defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) lebih banyak ditemukan pada laki-laki karena diturunkan secara X resesif. Pada defisiensi G6PD, perempuan menjadi karier.
Autoimmune Hemolytic Anemia termasuk penyakit yang jarang. Insidensinya sebanyak 1-3 kasus per 100.000 populasi per tahun. [1,4,5]
Indonesia
Data epidemiologi anemia hemolitik secara nasional masih belum tersedia.