Etiologi Anemia Hemolitik
Etiologi anemia hemolitik dapat dibagi menjadi penyebab korpuskular dan ekstrakorpuskular. Penyebab korpuskular dari anemia hemolitik antara lain kelainan pada membran sel darah merah, hemoglobinopati, dan abnormalitas enzim. Penyebab ekstrakorpuskular antara lain penyebab imunologikal, mekanikal, infeksi, dan toksin.
Penyebab Korpuskular
Kelainan pada membran sel darah merah dapat dibagi menjadi penyebab herediter dan didapat. Contoh penyebab herediter yang bisa menyebabkan anemia hemolitik adalah hereditary spherocytosis, elliptocytosis, dan hereditary stomatocytosis. Contoh penyebab didapat adalah paroxysmal nocturnal hemoglobinuria dan acanthocytosis.
Penyebab hemoglobinopati dapat dibagi menjadi defek hemoglobin kualitatif dan kuantitatif. Contoh defek hemoglobin kualitatif adalah sickle cell anemia dan unstable hemoglobin. Contoh defek kuantitatif adalah thalassemia.
Contoh abnormalitas enzim yang bisa menyebabkan anemia hemolitik adalah penyakit defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase, defisiensi piruvat kinase, dan defisiensi pyrimidine-5-nukleotidase.
Penyebab Ekstrakorpuskular
Penyebab anemia hemolitik yang bersifat ekstrakorpuskular dan berkaitan dengan sistem imun antara lain anemia hemolitik autoimun dan drug-induced hemolytic anemia.
Mekanisme ekstrakorpuskular mekanikal yang bisa menyebabkan anemia hemolitik adalah hemolytic uremic syndrome, disfungsi katup jantung prostetik, dan HELLP syndrome. Penyebab infeksi misalnya malaria dan babesiosis.
Penyebab toksik dapat dibagi menjadi eksogen dan endogen. Penyebab eksogen misalnya keracunan timbal, keracunan arsen, dan gigitan ular. Penyebab endogen misalnya penyakit Wilson. [3]