Prognosis Anemia Megaloblastik
Prognosis anemia megaloblastik tergantung pada etiologi dan penatalaksanaan yang diberikan. Komplikasi anemia megaloblastik dapat berupa gangguan neurologis, infertilitas, kanker lambung, neural tube defect, dan penyakit kardiovaskular.
Komplikasi
Defisiensi vitamin B12, yang merupakan penyebab tersering anemia megaloblastik, dapat menyebabkan gangguan neurologis. Bentuk gangguan neurologis ini antara lain parastesia, ataksia, neuropati perifer, gangguan penglihatan, dan hilangnya memori.
Anemia megaloblastik juga dilaporkan dapat menyebabkan infertilitas sementara dan akan membaik setelah pengobatan.
Anemia megaloblastik, khususnya anemia pernisiosa, dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
Pada wanita hamil, anemia megaloblastik meningkatkan risiko neural tube defect pada janin, seperti spina bifida, anensefali, atau ensephalochele.
Anemia megaloblastik jangka panjang dapat meningkatkan kerja jantung, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.[1,7,14]
Prognosis
Prognosis anemia bergantung pada etiologi dan penatalaksanaan yang dilakukan. Pada pasien anemia megaloblastik akibat defisiensi vitamin B12 yang berat, dapat terjadi hipokalemia yang menyebabkan kematian mendadak. Pasien yang mengalami anemia megaloblastik akibat defek kongenital akan memerlukan suplementasi seumur hidup, sehingga kualitas hidup bisa menurun.[7]
Pada beberapa kasus, gejala neuropsikiatri dapat menetap/memburuk meski defisiensi sudah terkoreksi.[4]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja