Etiologi Anemia Megaloblastik
Etiologi anemia megaloblastik yang paling sering adalah defisiensi vitamin B12. Defisiensi asam folat juga bisa menyebabkan anemia megaloblastik. Beberapa kondisi dimana terjadi gangguan absorpsi pada usus, genetik, dan infeksi dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia megaloblastik.
Etiologi
Anemia megaloblastik umumnya disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 atau defisiensi asam folat. Beberapa obat-obatan diketahui dapat menyebabkan gangguan absorpsi vitamin B12 atau asam folat, dan/atau metabolismenya. Contoh obat-obat tersebut adalah:
- Agen antineoplastik: Methotrexate, mikofenolat mofetil
- Antibiotik: Trimethoprim, chloramphenicol, eritromisin, tetrasiklin, golongan penisilin seperti amoksisilin, penicillin V
- Obat antasida dan golongan proton pump inhibitors (PPI) seperti omeprazole, lansoprazole
- Antikonvulsan: Fenitoin, asam valproat
- Zidovudin
- Metformin
- Kontrasepsi oral
Defisiensi Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan mikronutrien yang dapat ditemukan pada makanan daging, ikan, telur, dan produk susu. Vitamin B12 dalam tubuh berikatan dengan faktor intrinsik, kemudian diabsorpsi di ileum. Tubuh akan menyimpan vitamin B12 sebesar 2-3 mg di liver. Defisiensi vitamin B12 dapat disebabkan oleh :
- Asupan yang kurang: Malnutrisi atau vegan
- Malabsorpsi karena tidak ada faktor intrinsik: Anemia pernisiosa atau pasien gastrektomi
- Kelainan kongenital: Defisiensi transkobalamin II
- Paparan terhadap nitrit oksida[1,7]
Normalnya, vitamin B12 berikatan dengan faktor intrinsik yang disekresikan oleh sel parietal gaster untuk kemudian diserap di ileum terminal. Setelah diserap, vitamin B12 bertindak sebagai koenzim dalam reaksi enzimatik yang memproduksi methionine dari homosistein. Sebagai hasilnya, asam folat dikonversikan menjadi bentuk aktifnya.
Jika terjadi defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat juga akan terjadi, sehingga reaksi intrasel yang melibatkan asam folat juga ikut terganggu. Walaupun demikian, karena vitamin B12 disimpan dalam jumlah banyak di hepar, manifestasi klinis dari defisiensi vitamin B12 baru akan muncul setelah 5-10 tahun.[1,3]
Defisiensi Asam Folat
Asam folat terkandung dalam berbagai makanan seperti sayuran hijau, buah, daging, dan hati. Tubuh biasanya akan menyimpan asam folat yang telah diabsorpsi sebanyak 5 mg di liver untuk persediaan 3-4 bulan.[1,7]
Rekomendasi asupan harian asam folat untuk orang dewasa adalah 240 mcg per hari. Pada ibu hamil dan menyusui, kebutuhan meningkat hingga 400 mcg per hari. Defisiensi asam folat dapat meningkatkan risiko neural tube defect pada kehamilan.
Asam folat diabsorpsi di jejunum melalui difusi pasif dan active uptake. Defisiensi asam folat dapat disebabkan oleh:
- Defisiensi nutrisi: Diet yang buruk, alkoholisme
- Malabsorpsi: Penyakit Celiac, inflammatory bowel disease
- Peningkatan kebutuhan: Hamil, laktasi, hemolisis kronik[1]
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu :
- Penurunan absorpsi ileum, seperti pada Crohn’s disease, reseksi ileum, dan infeksi cacing pita
- Penurunan faktor intrinsik misalnya pada kasus gastritis atrofi, sindrom post gastrektomi
- Genetik: defisiensi transcobalamin II
- Konsumsi alkohol yang berlebih
- Usia > 65 tahun
- Gaya hidup vegan
- Wanita hamil atau menyusui
- Konsumsi obat-obatan antineoplastik, antibiotik, antikonvulsan, antasida, dan obat-obat golongan PPI[8,9]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja