Edukasi dan Promosi Kesehatan Leukopenia
Edukasi dan promosi kesehatan leukopenia ditekankan pada pentingnya terapi etiologi yang mendasari serta pencegahan infeksi dengan antimikroba profilaksis atau vaksinasi.[1,2,6-9]
Edukasi Pasien
Edukasi terhadap pasien leukopenia perlu membahas mengenai manajemen dari leukopenia itu sendiri. Pasien perlu mengetahui berbagai langkah pemeriksaan penunjang yang mungkin diperlukan dalam upaya identifikasi penyakit etiologi.
Pada leukopenia yang disebabkan oleh penatalaksanaan penyakit lain, edukasi terhadap pasien perlu dilakukan adekuat mengenai perlunya penundaan hingga penghentian terapi, serta kemungkinan pemberian terapi alternatif lainnya.[1,2,6-9]
Pada pasien dengan leukopenia akibat malnutrisi, edukasi terhadap konsumsi makanan mengandung makronutrien dan mikronutrien perlu dilakukan. Makanan yang dikonsumsi oleh pasien leukopenia perlu mengandung protein, asam folat, vitamin B12, dan zat besi untuk membantu pembentukan sel darah.[1,2,6-9,21]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Identifikasi pasien dengan risiko tinggi leukopenia perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya leukopenia dan infeksi. Setiap pasien dengan riwayat pengobatan kemoterapi atau radioterapi, antibiotik, kortikosteroid, antibodi monoklonal, maupun antitiroid perlu mendapatkan edukasi terkait adanya risiko terjadinya leukopenia dan gejala yang dapat timbul.
Pasien dengan risiko leukopenia juga perlu mendapatkan edukasi mengenai pola makan yang memenuhi kebutuhan protein, asam folat, vitamin B12, dan zat besi harian yang cukup.
Selain itu, setiap pasien yang telah mengalami penurunan kadar leukosit perlu mendapatkan promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya infeksi. Ini mencakup perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk kesehatan gigi dan mulut, praktik keamanan makanan (food safety), menghindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang, dan menghindari kontak dengan orang lain yang sedang mengalami penyakit infeksius.[1,2,6-9,21]