Etiologi Leukopenia
Etiologi leukopenia bervariasi mulai dari idiopatik hingga gangguan hematopoiesis. Faktor risiko leukopenia dapat berupa riwayat penyakit komorbid hingga malnutrisi.
Contoh gangguan hematopoiesis yang bisa menyebabkan leukopenia adalah multiple myeloma, leukemia, dan keganasan sumsum tulang. Leukopenia juga bisa disebabkan oleh malnutrisi, seperti defisiensi vitamin B12 atau asam folat. Penyebab lain yang lebih sering adalah infeksi virus, seperti HIV dan Epstein-Barr.[1,2,4]
Tabel 1. Etiologi Leukopenia
Etiologi | Keterangan |
Idiopatik | |
Gangguan hematopoiesis | Leukemia |
Multiple myeloma | |
Limfoma | |
Keganasan pada sumsum tulang | |
Sindrom myelodysplastic | |
Anemia aplastik | |
Myelofibrosis | |
Malnutrisi | Defisiensi vitamin B12 |
Defisiensi asam folat | |
Defisiensi tembaga | |
Hipoalbuminemia | |
Infeksi | Infeksi virus: HIV, cytomegalovirus, Epstein-Barr, Parvovirus B19, Hepatitis, COVID-19 |
Infeksi bakteri: Tuberkulosis | |
Infeksi jamur: histoplasmosis, aaspergilosis | |
Sepsis | |
Penatalaksanaan penyakit tertentu | Kemoterapi dan radioterapi |
Hemodialisis | |
Antibiotik: amoxicillin, cotrimoxazole | |
Antiradang: metamizole, sulfasalazine | |
Antihipertiroid: thiamazole, carbimazole | |
Lainnya: clozapine, ticlopidine, valganciclovir, propylthiouracil, dan terapi besi intravena | |
Autoimun | Rheumatoid arthritis |
Kelainan genetik | Mutasi GATA2 |
Sumber: Michael Sintong, Alomedika, 2023.[1,2,4]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko terjadinya leukopenia pada pasien, antara lain:
- Indeks massa tubuh tinggi
- Gangguan fungsi ginjal
- Kurangnya asupan makronutrien dan mikronutrien
- Riwayat konsumsi medikamentosa tertentu, termasuk kemoterapi dan radioterapi
- Riwayat penyakit gastrointestinal: anoreksia, pembedahan gastric bypass, kolitis ulseratif
- Riwayat penyakit sistemik: kelainan darah, penyakit autoimun, dan alkoholisme[1,2,6-8,10,11]