Etiologi Neutropenia
Etiologi neutropenia dapat bermacam-macam seperti infeksi, keganasan, obat-obatan hingga penyakit herediter. Neutropenia sendiri merupakan suatu kondisi klinis yang menjadi pertanda penyakit tertentu.
Infeksi
Etiologi neutropenia akibat infeksi dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri maupun parasit.[9]
Keganasan
Keganasan sebagai etiologi neutropenia terjadi pada infiltrasi dari metastase tumor padat kedalam sumsum tulang, sehingga menyebabkan terjadinya supresi sumsum tulang oleh sel tumor. Beberapa kegunaan limfoproliferatif dapat menyebabkan neutropenia, misalnya natural killer cell lymphomas , hairy cell leukemia, dan leukemia limfostik kronis.[1]
Obat
Obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya neutropenia dapat disebabkan obat dari berbagai golongan mulai dari antibiotik, antipsikotik, analgesik, anti kejang, diuretik, antihistamin dan obat kemoterapi.[9]
Autoimun
Walaupun neutropenia akibat autoimun jarang ditemukan, namun kondisi ini dapat ditemukan. Sebagai contoh neutropenia dapat ditemukan pada kasus anemia aplastik, paroxysmal nocturnal hemoglobinuria, anomali May-Hegglin, artritis rheumatoid dan lupus eritematosus sistemik.[10]
Penyakit Herediter
Etiologi herediter neutropenia terjadi akibat mutasi gen yang mengkoding elastase neutrofil, ELA2 atau gen lainnya seperti GFI1 dan WASP. Penyakit herediter dengan manifestasi neutropenia antara lain sebagai berikut: cyclic neutropenia, sindrom Kostman, severe congenital neutropenia dan Chediak-Higashi syndrome.[9]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya neutropenia antara lain adalah:
- Riwayat penyakit herediter dikeluarga yang menyebabkan neutropenia, contohnya sindrom Kostmann, Leukocyte adhesion deficiency dan sindrom Chediak-Higashi.
- Sedang mengalami penyakit infeksi
- Mengalami defisiensi vitamin mineral, seperti asam folat, vitamin B12 dan tembaga
- Sedang menjalani kemoterapi
- Obat-obatan yang dikonsumsi dengan efek samping neutropenia dalam jangka waktu yang lama, seperti rituximab, clozapine, dapsone, methimazole, quinidine, aminopyrine, sefalosporin, sulfonamid, hydralazine dan penicillin[1,4,10]