Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Patent Ductus Arteriosus general_alomedika 2023-09-01T13:54:13+07:00 2023-09-01T13:54:13+07:00
Patent Ductus Arteriosus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Patent Ductus Arteriosus

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan patent ductus arteriosus atau PDA bertujuan untuk menutup ductus arteriosus sehingga meminimalisir gejala yang dialami oleh pasien. Tata laksana meliputi terapi medikamentosa untuk inhibisi prostaglandin, tindakan seperti kateterisasi dan ligasi, dan terapi suportif.

Terapi Suportif

Terapi konservatif pada bayi dengan patent ductus arteriosus dilakukan sama seperti penyakit jantung bawaan lainnya, yaitu restriksi cairan, diuretik, suplementasi oksigen minimal, bantuan napas minimal, dan pemantauan kadar hematokrit.

Manajemen Cairan

Restriksi cairan dilakukan dengan target cairan harian antara 120 sampai 130 ml/kgBB sembari mempertahankan asupan nutrisi setidaknya 120 kkal/kgBB/hari. Fortifikasi susu dapat ditambahkan pada ASI untuk meningkatkan kandungan kalori.[11]

Pemberian Diuretik

Penggunaan diuretik, seperti furosemide atau diuretik loop lainnya tidak diberikan pada bayi umur 1 atau 2 minggu pertama karena merangsang sintesis prostaglandin E2 ginjal, suatu vasodilator kuat yang mempertahankan patensi duktus arteriosus (DA).[11]

Meskipun demikian, penggunaan diuretik telah terbukti meningkatkan fungsi mekanik paru jangka pendek, dan pada jangka panjang ada sedikit bukti meningkatkan luaran klinis bayi dengan PDA. Terapi diuretik yang sering disarankan adalah thiazide seperti chlorothiazide.[11]

Oksigenasi

Bantuan napas minimal dilakukan untuk memperbaiki oksigenasi dengan target saturasi pada 90% sampai 95% dan hiperkapnia permisif dengan target PaCO2 pada 50 sampai 55 mmHg selama pH darah masih dalam batas normal.

Positive end-expiratory pressure (PEEP) pada pasien dengan ventilasi mekanik diberikan pada 5 sampai 7 cmH2O. Selain itu, kadar hematokrit perlu dijaga agar berada pada 35% sampai 40% untuk membantu mengurangi shunting arteri pulmonalis.[2,3,6]

Medikamentosa

Medikamentosa merupakan tata laksana utama pada PDA, dengan tujuan untuk menekan prostaglandin. Penekanan prostaglandin dilakukan dengan non-selective cyclooxygenase inhibitor, seperti indomethacin, ibuprofen, dan paracetamol. Bayi dengan berat >1.000 gram biasanya tidak memerlukan terapi medikamentosa karena walaupun tidak secepat pada bayi lahir aterm, ductus arteriosus cenderung menutup sendiri.[3,6,14]

Sebuah tinjauan dilakukan oleh Peter, et al., terhadap 14 randomized controlled trials (RCT) yang meneliti penggunaan indomethacin dalam tata laksana PDA terhadap 880 bayi preterm. Pemberian indomethacin dikaitkan dengan penurunan risiko kegagalan penutupan ductus arteriosus dalam 1 minggu pemberian dosis pertama bila dibandingkan dengan pemberian plasebo atau tidak diberikan tata laksana sama sekali.[9]

Ibuprofen

Dosis standar ibuprofen yang diberikan secara oral dan intravena untuk penutupan PDA adalah dosis awal 10 mg/kgBB diikuti 2 dosis tambahan 5 mg/kgBB dengan interval 24 jam.

Di negara yang maju, pemberian ibuprofen biasanya lewat sediaan intravena (IV). Di Indonesia, karena sediaan IV mahal, ibuprofen diberikan secara oral. Dalam tinjauan Cochrane, tampak bahwa pemberian ibuprofen oral lebih efektif daripada pemberian IV dengan bukti klinis moderat.[3,20]

Indomethacin

Dosis indomethacin bervariasi di berbagai fasilitas neonatal, yaitu 0,1–0,2 mg/kgBB per dosis yang diberikan pada interval 12 hingga 24 jam. Jika penyempitan berkelanjutan, pemberian dosis akan lebih dari satu dosis.

Dalam penelitian yang sudah di publikasi, jadwal pemberian dosis yang paling umum adalah 3 dosis (0,2 mg/kgBB per dosis) dengan interval 12 jam. Jadwal pemberian dosis alternatif untuk 3 dosis yang diberikan ditentukan oleh usia pascakelahiran pasien dan pengaruhnya terhadap farmakokinetik obat serum:

  • Neonatus <48 jam diberikan terapi inisial 0,2 mg/kgBB, diikuti 0,1 mg/kgBB untuk 2 dosis setelahnya
  • Neonatus usia 2-7 hari diberikan terapi inisial 0,2 mg/kgBB, yang diikuti 0,2 mg/kgBB untuk 2 dosis setelahnya
  • Neonatus usia >7 hari diberikan terapi inisial 0,2 mg/kgBB, yang diikuti 0,25 mg/kgBB untuk 2 dosis setelahnya

Dosis tambahan dapat diberikan jika duktus arteriosus terbuka kembali atau terdapat bukti kekambuhan signifikan. Jika neonatus tidak responsif setelah 2 kali pemberian dosis tambahan, tindakan operatif harus dipertimbangkan.[3,9]

Paracetamol

Paracetamol diberikan untuk PDA dengan dosis 15 mg/kgBB per dosis PO atau IV setiap 6 jam selama 3–7 hari. Paracetamol dapat direkomendasikan pada bayi yang kontraindikasi atau tidak memberikan respons terhadap tata laksana dengan inhibitor COX. Berdasarkan tinjauan Cochrane, pemberian paracetamol cukup aman dan mungkin memiliki efikasi yang menyerupai indomethacin dan ibuprofen.[14,19]

Pembedahan

Tindakan pembedahan merupakan pilihan tata laksana pada PDA yang tidak responsif terhadap teta laksana medikamentosa dan berat badan bayi prematur ≥700 gram.[2,3,6,10,14]

Ligasi PDA

Ligasi PDA merupakan tindakan pembedahan pada pasien PDA dengan gangguan hemodinamik yang menyebabkan disfungsi jantung, gagal ginjal, atau gangguan nafas. Ligasi biasanya dilakukan melalui bedah thorax terbuka. Tindakan ligasi yang terlalu cepat dilakukan dikaitkan dengan kejadian displasia bronkopulmoner dan gangguan neurodevelopmental bayi.

Pada pasien yang menerima tindakan ligasi, perawatan postoperatif perlu segera dilakukan. Perawatan ini termasuk pemantauan jantung berkelanjutan, serta penggunaan support volume dan inotropik untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi yang adekuat.[2,3,6]

Penutupan PDA Perkutan

Penutupan PDA telah dilakukan pada bayi cukup bulan dan bayi prematur, termasuk beberapa pasien dengan berat badan <1000 g. Pada tahun 2019, FDA menyetujui oklusi untuk digunakan pada bayi >700 g dan >3 hari kehidupan.

Akan tetapi, masih belum diketahui apakah intervensi ini efektif dan aman seperti ligasi, terutama pada bayi yang sangat prematur. Selain itu, prosedur ini memerlukan operator yang berpengalaman, dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas yang memadai.[3,10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Gillam-Krakauer M, Reese J. Diagnosis and management of patent ductus arteriosus. Neoreviews. 2018 Jul 1;19(7):e394-402.
3. Philips III JB, Garcia-Prats JA, Fulton DR, Kim MS. Patent ductus arteriosus in preterm infants: Management. UpToDate. 2020 Mar 11.
6. Gillam-Krakauer M, Mahajan K. Patent Ductus Arteriosus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430758/
9. Evans P, O'Reilly D, Flyer JN, Soll R, Mitra S. Indomethacin for symptomatic patent ductus arteriosus in preterm infants. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2021.
10. Sathanandam SK, Gutfinger D, O'Brien L, Forbes TJ, Gillespie MJ, Berman DP, Armstrong AK, Shahanavaz S, Jones TK, Morray BH, Rockefeller TA, Justino H, Nykanen DG, Zahn EM. Amplatzer Piccolo Occluder clinical trial for percutaneous closure of the patent ductus arteriosus in patients ≥700 grams. Catheter Cardiovasc Interv. 2020 Nov;96(6):1266-1276. doi: 10.1002/ccd.28973. Epub 2020 May 20. PMID: 32433821; PMCID: PMC7754477.
11. B Philips J. Patent ductus arteriosus in preterm infants: Management. Uptodate.com. 2021. https://www.uptodate.com/contents/patent-ductus-arteriosus-in-preterm-infants-pathophysiology-clinical-manifestations-and-diagnosis/contributors#!
14. Hamrick, Shannon E.G., et al. “Patent ductus arteriosus of the preterm infant.” Pediatrics, vol. 146, no. 5, 2020, https://doi.org/10.1542/peds.2020-1209.
19. Jasani B, Mitra S, Shah PS. Paracetamol (acetaminophen) for patent ductus arteriosus in preterm or low birth weight infants. Cochrane Database of Systematic Reviews 2022, Issue 12. Art. No.: CD010061. DOI: 10.1002/14651858.CD010061.pub5.
20. Mitra S, de Boode WP, Weisz DE, Shah PS. Interventions for patent ductus arteriosus (PDA) in preterm infants: an overview of Cochrane Systematic Reviews. Cochrane Database of Systematic Reviews 2023, Issue 4. Art. No.: CD013588. DOI: 10.1002/14651858.CD013588.pub2. Accessed 26 August 2023.

Diagnosis Patent Ductus Arteriosus
Prognosis Patent Ductus Arteriosus

Artikel Terkait

  • Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
    Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
  • Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
    Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
  • Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
    Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 07:07
Nyeri dada tidak menjalar pada pasien anak dengan PJB asianotik
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Saya ada pasien anak dengan PJB, saat ini mengeluhkan nyeri dada bagian tengah tidak menjalar, hasil EKG baik. Pasien sudah mendapatkan program...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 09:53
Cardiac arrest pada pasien PJB
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok bagainana penanganan cardiac arrest pada pasien pjb baik dewasa maupun anak, saya baca di ESC tidak disarankan CPR pada kasus pjb, untuk itu apakah kita...
Anonymous
Dibalas 21 Maret 2024, 08:35
Pasien Neonatus dengan ASD dan VSD
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin Bertanya, Newborn dengan CHD, didiagnosis ASD dan VSD,baiknya untuk kondisi seperti ini segera di tutup dengan tindakan atau baiknya di tunggu sampai...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.