Diagnosis AV Block
Diagnosis AV block, dikenal juga sebagai blok atrioventrikular, ditegakkan dengan elektrokardiogram (EKG). EKG dapat dilakukan pada kondisi istirahat ataupun ambulatory. Temuan utama adalah pemanjangan interval PR.[3,4,12]
Anamnesis
Gejala yang disampaikan pasien AV block bergantung pada derajat dan komorbiditas yang menyertai. Kondisi ini perlu dicurigai pada pasien yang memiliki faktor risiko, seperti hipertensi, dan mengalami gangguan perfusi seperti pusing dan sinkop.[3,4]
Kondisi Medis / Gejala yang Dirasakan Saat Ini
Tidak semua AV block menimbulkan gejala. Gejala yang mungkin timbul di antaranya sesak, cepat lelah saat beraktivitas (exercise intolerance), lemas (fatigue), pusing, pingsan, dan nyeri dada.[3,4]
Aktivitas Fisik / Pekerjaan Sehari-hari
Orang dengan tingkat aktivitas fisik yang tinggi, seperti atlet, lebih berisiko terkena AV block. Hal ini diakibatkan latihan fisik rutin yang intens dapat menyebabkan perubahan morfologis dan fungsional jantung sehingga AV block lebih sering terjadi.[3,4]
Adanya Konsumsi Obat-obatan Saat Ini
Riwayat obat-obat yang dapat menyebabkan AV block, terutama antiaritmik, perlu ditanyakan. Contohnya adalah:
- Beta blocker: misalnya propranololdan atenolol
- Obat lainnya seperti digoxin, procainamide dan flecainide[3,4,12]
Riwayat Penyakit dan Tindakan Medis Sebelumnya
Riwayat penyakit yang dapat menjadi etiologi atau meningkatkan risiko terjadinya AV block adalah infark miokard akut, penyakit Lyme, dan sarkoidosis. Dokter juga harus menanyakan ada tidaknya riwayat tindakan medis sebelumnya, berupa ablasi kateter atau penggantian katup jantung.[3,4,12]
Tabel 1. Gejala AV Block yang Paling Sering Muncul Berdasarkan Derajat
AV block Derajat 1 | AV block Derajat 2 | AV block Derajat 3 |
Asimptomatik | Fatigue | Fatigue |
Sesak napas | Sesak napas | Sesak napas |
Exercise Intolerance | Exercise Intolerance | Sinkop |
Fatigue | Pusing | Nyeri dada |
Infark Miokardium Akut | Sinkop | |
Riwayat profesi sebagai atlet | Nyeri dada |
Sumber: dr. Qorry Amanda, Alomedika, 2023.[4]
Pemeriksaan Fisik
Beberapa parameter yang didapat saat pemeriksaan fisik pada pasien AV block adalah sebagai berikut
Tanda Vital
Pada pemeriksaan frekuensi denyut jantung atau nadi, kondisi AV block derajat 2 tipe Mobitz I dapat memunculkan denyut ireguler, sedangkan AV block derajat 2 tipe Mobitz II dapat memunculkan tanda bradikardia. AV block derajat 3 bahkan dapat memberikan tanda bradikardia yang sangat menonjol.
Hipotensi juga dapat terjadi, terutama pada AV block yang menyebabkan bradikardia berat. Frekuensi napas dapat meningkat bila pasien merasakan sesak napas akibat sistem hemodinamik yang terganggu.[3,4,12]
Keadaan Umum
Pasien dapat datang dengan keadaan umum yang baik atau terganggu, bergantung pada derajat keparahan AV block yang dialami. Pada kondisi AV block yang telah mengakibatkan hipotensi dan penurunan cardiac output, pasien dapat terlihat pucat, berkeringat dingin, lemas, kebingungan, dan sesak napas.
Pasien AV block yang memiliki komorbiditas penyakit jantung iskemik dapat datang dengan kondisi kesakitan pada daerah dada.[12]
Pemeriksaan Fisik Jantung
Inspeksi pada leher dapat menunjukkan adanya distensi vena jugularis bila AV block telah menyebabkan hipertrofi jantung yang disertai gangguan hemodinamik.
Pada auskultasi jantung, dapat ditemukan suara jantung S1 yang intensitasnya menurun disertai murmur diastolik di dekat apeks jantung. Suara jantung S3 dapat ditemukan pada kondisi AV block yang telah menyebabkan gagal jantung kongestif.[3,4,16]
Pemeriksaan Fisik Paru
Auskultasi paru dapat menunjukkan ronki basal bilateral yang menandakan adanya edema paru akut sebagai akibat dari AV block.[4,17]
Diagnosis Banding
Beberapa diagnosis banding AV block yang dapat dibedakan dari pemeriksaan EKG adalah atrioventricular dissociation dan junctional rhythm.
Atrioventricular Dissociation
Kondisi ini dibedakan dari AV block derajat 3 dengan melihat patofisiologi dasar dan perbandingan rate atrial dan ventrikular. Pada AV block derajat 3, impuls yang dihasilkan nodus sinoatrial (SA) tidak dapat mencapai ventrikel karena tidak disalurkan oleh nodus AV. Pada Atrioventricular Dissociation, terjadi impuls tambahan selain yang dihasilkan nodus SA karena adanya perlambatan heart rate yang diinduksi nodus SA.
Atrial rate pada AV Dissociation biasanya lebih lambat dibandingkan ventricle rate, sementara pada AV block derajat 3 atrial rate lebih cepat dibandingkan ventricle rate.[4,18,19]
Junctional Rhythm
Junctional rhythm berarti bahwa impuls utama dihasilkan oleh nodus AV yang berlokasi di antara atrium dan ventrikel. Dengan demikian, gelombang P dapat tidak terlihat sama sekali atau terlihat namun bersifat inverted atau retrograde; QRS masih bersifat sempit (narrow).[4,20,21]
Multifocal Atrial Tachycardia
Multiple atrial tachycardia (MAT) terjadi sebagai akibat dari adanya banyak lokasi pembuat impuls di arteri. Pada gambaran EKG, rate > 100 kali per menit, dapat terlihat setidaknya ada 3 gelombang P berbeda pada lead yang sama, interval P-P yang iregular, serta adanya garis isoelektrik antara banyak gelombang P tersebut.[4,22,23]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang utama yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis AV block adalah elektrokardiografi (EKG).
Elektrokardiografi (EKG)
Pemeriksaan EKG 12 lead dapat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gelombang P dan kompleks QRS. Hubungan gelombang P dan kompleks QRS akan dapat memberikan informasi mengenai derajat dan tipe AV block yang dialami pasien. Pada kondisi dimana kecurigaan AV block yang timbul menyebabkan gejala sinkop, dapat dilakukan pemantauan EKG dalam 24 jam menggunakan pemeriksaan Holter monitoring.
AV Block Derajat 1:
Tampak gelombang P selalu muncul sebelum kompleks QRS, interval PR memanjang > 0,2 detik tanpa adanya drop beat. Pemanjangan interval PR selalu konstan dan tidak bersifat progresif.
Impuls utama masih dihasilkan di nodus sinoatrial (SA) dan tetap sampai ke ventrikel, hanya saja waktunya melambat karena ‘tertunda’ di nodus AV. Bila interval PR memanjang hingga > 0,3 detik, gelombang P sering seolah menghilang akibat tertutup oleh gelombang T.[3,4]
AV Block Derajat 2 Tipe Mobitz 1 (Wenckebach):
AV block jenis ini menunjukkan ada pemanjangan interval PR yang bersifat progresif sehingga ada impuls yang tidak tersalurkan ke ventrikel (terdapat drop beat). Drop beat pada EKG ditunjukkan dengan hilangnya kompleks QRS.[3,4]
AV Block Derajat 2 Tipe Mobitz 2:
AV block jenis ini menunjukkan adanya pemanjangan interval PR yang bersifat konstan seperti AV block derajat 1 namun disertai dengan adanya impuls yang mendadak terhenti di nodus AV dan tidak disalurkan ke ventrikel seperti AV block derajat 2 tipe Mobitz 1 (Wenckebach).[3,4]
AV Block Derajat 3:
Pada AV block derajat 3 terjadi complete heart block yang berarti tidak ada impuls apapun yang diteruskan nodus AV dari atrium ke ventrikel. Oleh karena itu, daerah supraventrikel (junctional) atau ventrikel berimprovisasi dengan membuat impulsnya sendiri agar ventrikel dapat berkontraksi.
Atrium dan ventrikel berdenyut tanpa siklus fisiologisnya karena memiliki impulsnya masing-masing yang tidak saling berhubungan. Durasi gelombang P dan kompleks QRS terlihat normal, namun memiliki rate nya masing-masing. Rate pada atrium cenderung lebih cepat sementara rate pada ventrikel lebih lambat.[3,4]
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium darah terutama bermanfaat pada pasien dengan AV block derajat 2 atau 3 untuk mengonfirmasi adanya etiologi yang mungkin menyebabkan kondisi AV block pada pasien, misalnya hiperkalelmia, asidosis, intoksikasi obat, atau infark miokardium akut.[4,24]
Ultrasonografi
USG Doppler dapat dilakukan untuk memeriksa cardiac output pada pasien yang mengalami AV block derajat 1 disertai dengan disfungsi ventrikel saat sistol. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan implantasi pacemaker untuk memperbaiki status hemodinamik pada pasien.[25]
Echocardiography
Pada pasien AV block yang juga memiliki kecurigaan kardiomiopati, transthoracic echocardiography sebaiknya dilakukan untuk mempertimbangkan apakah perlu dilakukan pemasangan pacemaker atau defibrilator.[24]
CT Scan
Bila echocardiography transthoracic belum cukup untuk mendeteksi adanya kelainan organik pada jantung yang berkaitan dengan AV block, CT Scan dapat dilakukan.[24]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra