Etiologi AV Block
Etiologi AV block atau blok atrioventrikular dapat bersifat herediter, idiopatik seperti fibrosis atau sklerosis, tindakan pembedahan pada jantung, konsumsi obat-obatan tertentu, atau karena adanya penyakit lain yang mendasari.[3]
Penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya AV block adalah penyakit jantung iskemik, infark miokardium, endokarditis, penyakit Lyme, atau penyakit autoimun seperti systemic lupus eritematosus. Penyakit jantung iskemik diketahui menyebabkan hingga 40% total kasus AV block.[3,4]
AV Block Kongenital
AV block kongenital pada dasarnya merupakan AV block yang berkaitan dengan kelainan bawaan yang ditemukan di usia muda pada anak-anak di bawah 18 tahun dengan ketiadaan penyebab lainnya. Etiologi AV block kongenital disebabkan kelainan sistem konduksi jantung bawaan, baik dengan maupun tanpa kelainan struktural atau malformasi kongenital.[1-5]
Kelainan Sistem Konduksi Jantung Tanpa Kelainan Struktural
AV block akibat kelainan pada sistem konduksi bawaan disebabkan reaksi imun transplasental oleh antibodi anti-SSA/Ro-SSB/La dari ibu.[1-5]
Kelainan Sistem Konduksi akibat Malformasi Kongenital
Kelainan struktural pada AV block terjadi karena penyakit jantung bawaan, antara lain atrial septal defect, ventricular septal defect, tidak adanya septum atria, inversi ventrikel, hipoplasia traktus aorta, dan tetralogy of Fallot.[1-5]
AV Block Didapat
Terdapat 2 jenis etiologi AV block didapat, yaitu disebabkan penyakit lainnya dan sebab iatrogenik.[1-5]
AV Block Didapat Akibat Penyakit Lainnya
AV block didapat bisa disebabkan oleh infark miokardium, perubahan degeneratif akibat proses penuaan, miokarditis, serta proses infiltratif seperti penyakit Lyme dan sarkoidosis. AV block juga bisa timbul akibat refleks Bezold-Jarisch, yakni infark miokard inferior yang menyebabkan peningkatan tonus vagal sesaat sehingga menyebabkan AV block Mobitz I atau total AV block sesaat.[2-5]
AV Block Iatrogenik
Obat yang dapat menyebabkan AV block antara lain:
- Beta blocker: misalnya propranololdan atenolol
- Obat lainnya seperti digoxin, procainamide dan flecainide
Interaksi obat, misalnya clonidine-propranolol, juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko AV block.
Tindakan pembedahan yang dapat menyebabkan AV block adalah operasi yang menyebabkan trauma, perdarahan, nekrosis, atau inflamasi pada sistem konduksi jantung. Hal ini termasuk ablasi kateter nodus AV, alcohol septal ablation, dan operasi jantung lain.[2-5]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan probabilitas individu mengalami AV block adalah sebagai berikut.
Jenis Kelamin
AV block derajat 3 karena faktor didapat (acquired) terutama terjadi pada jenis kelamin laki-laki.[4,5]
Usia Tua
Kondisi ini terutama disebabkan karena adanya komorbiditas multipel pada pasien usia tua sehingga ikut mempengaruhi konduksi pada jantung.[3-5]
Tingkat Metabolisme
Adanya kondisi yang menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh seperti dislipidemia, hipertiroidisme, hipotiroidisme, diabetes mellitus, atau obesitas meningkatkan risiko AV block.[5,6]
Bradikardia
Kondisi bradikardia dapat meningkatkan risiko terjadinya AV block akibat adanya pemanjangan waktu repolarisasi.[7]
Penyakit Ginjal Kronik
Gangguan elektrolit, aktivasi renin-angiotensin-aldosteron yang berlebihan, serta inflamasi sistemik yang terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal kronik memudahkan terjadinya AV block.[8]
Hipertensi
Riwayat hipertensi ditemukan pada hampir separuh kasus AV block. Hipertensi diduga dapat menyebabkan proses fibrosis lokal yang terjadi pada ventrikel kiri.[3,5,9]
COVID-19
Dalam sebuah studi yang melibatkan pasien yang dirawat inap akibat COVID-19, 5,5% pasien dilaporkan mengalami AV block. Meski demikian, kebanyakan pasien memiliki AV block derajat 1, dan hanya 0,5% yang memiliki AV block derajat tinggi.[10]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra