Edukasi dan Promosi Kesehatan Cor Pulmonale
Edukasi dan promosi kesehatan terkait cor pulmonale perlu meliputi informasi tentang pencegahan penyakit respirasi yang mendasari, misalnya pencegahan penyakit paru obstruktif kronis. Selain itu, edukasi khusus untuk pasien cor pulmonale kronis yang menggunakan oksigen di rumah juga perlu diperhatikan.[5,12,13]
Edukasi Pasien
Pada pasien yang sudah terkena cor pulmonale, sampaikan bahwa kepatuhan terhadap penatalaksanaan sangat penting. Pada pasien yang memerlukan terapi oksigen jangka panjang, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pasien adalah:
- Meletakkan oksigen setidaknya 3 meter dari sumber api atau panas
- Menyimpan oksigen di tempat yang sejuk dan berventilasi baik
- Menghindari rokok dan jika perlu memasang tanda dilarang merokok di rumah
- Tidak mengubah pengaturan oksigen tanpa instruksi tenaga medis
- Mempersiapkan alat pendeteksi asap dan alat pemadam api ringan
- Menjauhkan oksigen dari aerosol dan spray
- Mematikan oksigen jika tidak sedang dipakai[12]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Titik berat pencegahan cor pulmonale ada pada identifikasi orang dengan faktor risiko penyakit paru obstruktif kronis, contohnya orang yang sering merokok dan orang yang bekerja atau tinggal di area tinggi polusi udara. Salah satu upaya pencegahan yang bisa dianjurkan oleh dokter adalah program berhenti merokok.[5,12,13]
Penderita cor pulmonale juga dapat dianjurkan untuk menjalani rehabilitasi jantung yang merupakan program jangka panjang yang bersifat komprehensif dan berperan sebagai pencegahan sekunder. Tujuannya adalah untuk mengurangi sesak napas, meningkatkan toleransi olahraga, dan memperbaiki kualitas hidup. Rehabilitasi jantung harus dilakukan dengan evaluasi medis, latihan fisik yang kardioprotektif, modifikasi faktor risiko, edukasi, dan konseling yang adekuat oleh tim multidisiplin.[13]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur