Etiologi Cor Pulmonale
Etiologi cor pulmonale akut biasanya adalah emboli paru atau acute respiratory distress syndrome, sedangkan etiologi cor pulmonale kronis biasanya lebih bervariasi, seperti penyakit paru obstruktif, penyakit paru restriktif, penyakit pembuluh darah paru, dan insufisiensi paru sentral seperti sindrom sleep apnea. Penyakit paru obstruktif seperti penyakit paru obstruktif kronis merupakan etiologi cor pulmonale kronis yang paling sering ditemukan.[6]
Pada dasarnya, cor pulmonale merupakan gangguan ventrikel kanan yang disebabkan oleh penyakit primer pada sistem respirasi dan bukan disebabkan oleh penyakit pada ventrikel kiri. Proses patofisiologi utama cor pulmonale adalah hipertensi pulmonal.[5]
Menurut WHO, penyebab hipertensi pulmonal bisa diklasifikasikan menjadi 5 grup. Dari semua grup tersebut, hanya grup 2 yang dianggap tidak menyebabkan cor pulmonale karena grup 2 merupakan hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh disfungsi ventrikel kiri. Semua grup lainnya dapat menyebabkan cor pulmonale, yakni sebagai berikut:
- Grup 1: hipertensi arteri pulmonal akibat etiologi idiopatik, etiologi herediter, dan gangguan jaringan ikat seperti skleroderma
- Grup 3: hipertensi pulmonal akibat penyakit paru dan/atau hipoksia, contohnya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), interstitial lung disease, dan obstructive sleep apnea
- Grup 4: hipertensi pulmonal tromboembolik kronis akibat pembentukan clots di paru-paru yang meningkatkan resistensi vaskular
- Grup 5: hipertensi pulmonal akibat penyakit lain seperti sarcoidosis, polisitemia vera, dan vaskulitis[5]
Faktor Risiko
Faktor risiko cor pulmonale ditentukan oleh penyakit pendasarnya. Cor pulmonale akut paling sering disebabkan oleh emboli paru. Faktor risiko emboli paru adalah imobilitas dalam waktu lama, gagal jantung, penyakit lokal pada ekstremitas seperti varises dan phlebitis, dan penggunaan kontrasepsi oral. Selain itu, keganasan, fraktur tulang, luka jaringan lunak, dan kehamilan juga merupakan faktor risiko emboli paru.[7]
Cor pulmonale kronis paling sering disebabkan oleh penyakit paru obstruktif seperti PPOK. Faktor risiko PPOK adalah rokok, inhalasi debu dan bahan kimia saat bekerja (seperti iritan atau fumes), dan infeksi saluran napas berulang saat usia anak-anak.[8]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur