Patofisiologi Cor Pulmonale
Patofisiologi cor pulmonale disebabkan oleh peningkatan tekanan pengisian jantung atau cardiac filling pressure kanan karena hipertensi pulmonal akibat penyakit paru. Konsensus para ahli menyebutkan bahwa disfungsi ventrikel kiri yang menyebabkan disfungsi ventrikel kanan tidak digolongkan sebagai cor pulmonale.[6]
Cor Pulmonale Kronis
Cor pulmonale kronis dapat disebabkan oleh perubahan struktural yang terjadi akibat hipertensi pulmonal (hipertrofi atau dilatasi). Selain itu, cor pulmonale kronis juga dapat disebabkan oleh gangguan fungsi ventrikel kanan yang berhubungan dengan penyakit paru kronis atau hipoksemia (hipertensi pulmonal grup 3).[1]
Hipertensi pulmonal akan meningkatkan tekanan arteri dan resistensi pulmonal. Hal ini meningkatkan usaha jantung saat memompa darah. Jika kondisi ini terus berlangsung, pasien akan mengalami hipertrofi, dilatasi, dan bahkan gagal ventrikel kanan.[5]
Patofisiologi yang mirip juga terjadi pada cor pulmonale yang disebabkan penyakit paru kronis. Pada penyakit paru kronis, terjadi hipoksia yang lalu menyebabkan polisitemia dan hiperviskositas darah, penurunan aliran darah kapiler paru, serta asidosis dan hiperkapnia. Selanjutnya, terjadi hipertensi pulmonal yang berujung pada hipertrofi, dilatasi, dan gagal ventrikel kanan.[5]
Cor Pulmonale Akut
Cor pulmonale akut sering disebabkan oleh emboli paru dan acute respiratory distress syndrome (ARDS). Pada kasus emboli paru yang masif, peningkatan resistensi arteri pulmonal secara tiba-tiba dapat menyebabkan cor pulmonale.[7]
Sementara itu, pada kasus ARDS, overload ventrikel kanan dapat terjadi akibat ventilasi mekanik maupun akibat kondisi patologis dari ARDS itu sendiri. Penggunaan ventilasi mekanik biasanya memerlukan tekanan transpulmonary yang tinggi, sehingga berisiko menyebabkan gangguan ventrikel kanan. Pada ARDS, pasien cor pulmonale berisiko lebih tinggi untuk mengalami right-to-left shunting lewat foramen ovale paten, yang bisa menyebabkan prognosis menjadi lebih buruk.[5]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur