Epidemiologi Efusi Pleura
Data epidemiologi menunjukkan bahwa efusi pleura merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas tertinggi terkait penyakit pulmonal. Namun, data mengenai insidensi pasti efusi pleura pada dasarnya sulit ditentukan karena efusi pleura hanyalah manifestasi dari penyakit yang mendasarinya.
Global
Data epidemiologi menunjukkan sebanyak 1.5 juta kasus atau sekitar 5 % dari populasi Amerika Serikat mengalami efusi pleura setiap tahunnya. Efusi pleura paling banyak disebabkan oleh gagal jantung kongestif, pneumonia bakterial, keganasan, dan emboli paru. Insidensi efusi pleura diyakini setara antara pria dan wanita, meskipun 2/3 kasus efusi pleura akibat keganasan muncul pada wanita, umumnya terkait kanker payudara.[2]
Meskipun umumnya ditemukan pada orang dewasa, kasus efusi pleura pada anak-anak cenderung meningkat akibat pneumonia atau disebut parapneumonic effusion. Kasus efusi pleura juga dijumpai pada bayi atau disebut fetal hydrothorax, tetapi kasus ini jarang terjadi. Tingkat insidensi efusi pleura pada bayi dilaporkan sekitar 2.2–5.5 per 1.000 kelahiran.[4,5]
Indonesia
Belum ditemukan data insiden efusi pleura secara umum di Indonesia hingga kini.
Mortalitas
Sebagai suatu kondisi klinis, tingkat mortalitas efusi pleura tidak berdiri sendiri tapi ditentukan berdasarkan penyakit penyertanya. Semakin beratnya kondisi efusi pleura dilaporkan berkaitan dengan mortalitas yang lebih tinggi. Sebuah studi menunjukkan bahwa angka mortalitas pada efusi pleura bilateral 4 kali lipat lebih tinggi dibanding efusi pleura unilateral, yaitu 26% vs 5.9% secara berturut-turut.[6]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri