Etiologi Endokarditis
Etiologi endokarditis yang paling sering adalah infeksi, atau disebut sebagai endokarditis infektif. Secara keseluruhan, 80-90% infeksi pada endokarditis disebabkan oleh Streptococcus gram positif, Staphylococcus, dan Enterococcus. Staphylococcus aureus adalah penyebab yang paling sering.[1,3]
Native Valve Endocarditis (NVE)
Native valve endocarditis (NVE) dapat disebabkan oleh penyakit jantung rematik terutama yang melibatkan katup mitral, penyakit jantung kongenital, prolapsus mitral dengan murmur, dan penyakit jantung degeneratif seperti stenosis aorta kalsifikasi dan penyakit jantung terkait sindrom Marfan. 70% infeksi pada NVE disebabkan oleh Streptococcus, Staphylococcus, dan Enterococcus.[2,3]
Prosthetic Valve Endocarditis (PVE)
Infeksi pada prosthetic valve endocarditis (PVE) terutama berkaitan dengan dehisensi katup atau pembentukan fistula dan abses lokal, yang umumnya terjadi setelah operasi katup prostetik. PVE terbagi menjadi 2 tipe, yaitu:
- PVE onset dini: endokarditis terjadi dalam 60 hari setelah operasi katup
- PVE onset lambat: endokarditis terjadi >60 hari setelah operasi katup
Secara keseluruhan, infeksi PVE disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Corynebacterium sp., Streptococcus, jamur seperti Candida albicans dan Aspergillus sp., Legionella sp., serta kelompok HACEK (Haemophilus aphrophilus, Actinobacillus actinomycetemcomitans, Cardiobacterium hominis, Eikenella corrodens, Kingella kingae).
Infeksi S. aureus dan S. epidermidis lebih sering ditemukan pada PVE onset cepat, sedangkan infeksi Streptococcus lebih sering ditemukan pada PVE onset lambat.[1,2]
Intravenous Drug Abuse Infective Endocarditis (IVDAIE)
Infeksi pada intravenous drug abuse infective endocarditis (IVDAIE) umumnya disebabkan oleh S. aureus (paling sering). Infeksi juga bisa disebabkan oleh S. epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, Enterococcus, kelompok HACEK, dan Streptococcus grup A, C, dan G.[1,2]
Healthcare Associated Infective Endocarditis (HCIE)
Healthcare associated infective endocarditis (HCIE) berkaitan dengan tindakan invasif intravaskular seperti insersi kateter intravena sentral atau perifer, kateter hemodialisis, kateter kemoterapi, pacemaker, dan defibrilator. Infeksi pada HCIE sering disebabkan oleh S. aureus (50%), Staphylococcus koagulase negatif, Streptococcus non-enterokokus, dan Enterococcus. 45% kasus terjadi pada pasien dengan katup prostetik.[1,2]
Blood Culture Negative Infective Endocarditis (BCNIE)
Blood culture negative infective endocarditis (BCNIE) terjadi pada 5% kasus. BCNIE adalah hasil kultur negatif pada pasien dengan kecurigaan klinis tinggi terhadap endokarditis infektif. BCNIE dapat disebabkan oleh mikroorganisme fastidious yang membutuhkan media khusus untuk pertumbuhannya seperti Brucella sp. Dan Bartonella sp., serta infeksi jamur atau hasil negatif palsu pada pemeriksaan kultur akibat pemberian antibiotik sebelum kultur.
Endokarditis jamur banyak ditemukan pada pengguna narkotika suntik atau pasien intensive care unit (ICU) yang mendapatkan antibiotik spektrum luas. Mikroorganisme yang sering ditemukan pada endokarditis jamur yaitu Candida auris dan Aspergillus sp.[1,2]
Faktor Risiko
Faktor risiko endokarditis terbagi menjadi faktor risiko kardiak dan non-kardiak.[1-3]
Faktor Risiko Kardiak
Faktor risiko kardiak antara lain riwayat endokarditis sebelumnya, penyakit katup jantung, katup jantung prostetik, kateterisasi arteri atau vena sentral, implant atau alat elektronik dalam jantung, penyakit jantung kongenital, dan kardiomiopati hipertrofi.[1-3]
Faktor Risiko Non-Kardiak
Faktor risiko non-kardiak antara lain populasi pengguna narkotika suntik, kondisi imunosupresi, pascaoperasi jantung, riwayat rawat inap di rumah sakit, dan hemodialisis. Tindakan gigi sering dikaitkan dengan risiko endokarditis, tetapi terdapat studi yang menunjukkan tidak ada kaitan antara keduanya.[1-3]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra