Etiologi Gagal Jantung Akut
Etiologi gagal jantung akut adalah berbagai kelainan pada struktur dan fungsi jantung, termasuk infark miokard dan aritmia.
Kelainan Miokardium
Kelainan miokardium jantung dapat terjadi akibat beberapa hal, yakni :
- Penyakit jantung iskemik: parut miokardium, hibernasi miokardium, penyakit arteri koroner epikardium, kelainan mikrosirkulasi koroner, disfungsi endotel
- Kerusakan karena toksin: penyalahgunaan zat seperti alcohol use disorder, logam berat, obat-obatan seperti paclitaxel, dan radiasi
- Kerusakan yang dimediasi imun dan proses inflamasi: dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun protozoa seperti Trypanosoma cruzi, ataupun penyebab noninfeksi seperti rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik
- Adanya infiltrasi: dapat berhubungan dengan keganasan seperti limfoma dan kanker payudara; ataupun tidak berhubungan dengan keganasan seperti amiloidosis, sarkoidosis, dan hemokromatosis
- Kelainan metabolik: dapat berupa kelainan hormonal seperti penyakit tiroid atau diabetes, dan nutrisional seperti obesitas
- Kelainan genetik: restriktif kardiomiopati, distrofi muskular, dan laminopati[1,2,5,6]
Kelainan Pengisian Jantung
Kelainan pengisian jantung dapat terjadi akibat beberapa hal, yakni :
- Hipertensi
- Defek struktural: kelainan katup jantung, defek septum atrium, defek septum ventrikel
- Penyakit perikardium dan endomiokardium: perikarditis, fibroelastosis endokardium, fibrosis endomiokardium, sindrom hipereosinofilia
- Kondisi output tinggi: sepsis, anemia berat, tirotoksikosis
- Kelebihan cairan: gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronis, dan kondisi iatrogenik lain[1,2,5,6]
Aritmia Jantung
Penyebab aritmia jantung dapat dibagi menjadi dua, yakni :
- Takiaritmia: seperti atrial fibrilasi dan ventricular tachycardia
- Bradiaritmia: kelainan nodus sinus, kelainan konduksi[1,2,5,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko gagal jantung secara umum dapat dibagi menjadi faktor risiko kardiovaskular, nonkardiovaskular, dan faktor risiko lainnya.
Faktor Risiko Kardiovaskular
Faktor risiko kardiovaskular terdiri dari adanya riwayat sindrom koroner akut, takiaritmia, hipertensi, dan infeksi pada jantung. Faktor risiko lain mencakup emboli paru akut, diseksi aorta, dan tamponade jantung.
Risiko gagal jantung akut juga meningkat jika ada kelaminan mekanik, seperti ruptur miokard akibat sindroma koroner akut, regurgitasi mitral akut, trauma kardiak, ataupun diseksi aorta.[1,2,5,6]
Faktor Risiko Nonkardiovaskular
Faktor risiko nonkardiovaskular terdiri dari riwayat sepsis, anemia, gangguan ginjal, dan penyalahgunaan zat. Faktor risiko nonkardiovaskular lain adalah penyakit paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emboli paru, dan pneumonia.
Gangguan endokrin seperti hipertiroid atau hipotiroid dan ketoasidosis diabetik juga meningkatkan risiko gagal jantung akut.[1,2,5,6]
Faktor Risiko Lainnya
Kepatuhan terapi yang buruk, misalnya tidak patuh minum obat atau restriksi diet pada pasien hipertensi, juga dapat meningkatkan risiko gagal jantung akut. Gagal jantung akut juga dapat terjadi sebagai imbas obat, seperti thiazolidinedione.
Gagal jantung akut juga berisiko timbul terkait komplikasi perioperatif, aktivitas fisik berlebih, stres emosional, serta kehamilan.[1,2,5,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra