Edukasi dan Promosi Kesehatan Gagal Jantung Akut
Edukasi terhadap pasien gagal jantung akut bertujuan meningkatkan kepatuhan pengobatan dan menurunkan risiko rawat inap ulang pada pasien. Promosi kesehatan dalam mencegah dan mengendalikan gagal ginjal akut dapat dilakukan melalui program penyakit tidak menular Kementerian Kesehatan.[1,3,20-22]
Edukasi Pasien
Sampaikan pada pasien mengenai penyakit gagal jantung akut yang dialaminya dan apa kondisi atau faktor yang menyebabkan. Pada beberapa kasus klinis, pasien mungkin perlu diminta mengurangi asupan garam hingga menjadi kurang dari 2000 mg/hari. Pada pasien yang mengalami kelebihan berat badan, minta pasien menjalani diet seimbang dan berolahraga teratur.
Pada kondisi gagal jantung akut dekompensata, pasien mungkin memerlukan restriksi cairan sementara. Pada kondisi dekompensata, pasien belum diperbolehkan berolahraga dan diminta istirahat. Jika pasien sudah stabil, pasien boleh melakukan aktivitas harian ringan untuk mencegah penurunan kondisi otot.
Sampaikan pentingnya konsumsi obat-obat yang diberikan secara teratur sesuai aturan. Jelaskan apa yang harus dilakukan bila pasien lupa minum obat dan obat apa yang harus dihindari.[1-3,20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan gagal jantung akut dapat dilakukan melalui program penyakit tidak menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupa CERDIK yang merupakan akronim dari:
- Cek kesehatan secara berkala
- Enyahkan asap rokok
- Rajin aktivitas fisik
- Diet seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stres[21]
Upaya pengendalian gagal jantung juga dapat dilakukan dengan program penyakit tidak menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupa PATUH yang merupakan akronim dari:
- Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
- Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
- Tetap diet dengan gizi yang seimbang
- Upayakan aktivitas fisik dengan aman
- Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik[22]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra