Patofisiologi Perikarditis
Patofisiologi perikarditis melibatkan inflamasi pada perikardium. Perikardium adalah kantung fibroelastis yang melingkupi jantung dan mengandung sedikit cairan untuk mengurangi gesekan saat kontraksi jantung.
Lapisan viseral melindungi epikardium dan menerima persarafan dari cabang simpatikus yang membawa sinyal nyeri ke seluruh jantung, serta saraf vagus yang dapat memicu refleks vagal pada perikarditis akut. Sementara itu, lapisan parietal menerima persarafan dari cabang somatosensorik nervus frenikus yang dapat menyebabkan nyeri menyebar ke bahu.
Di antara lapisan viseral dan parietal, terdapat rongga yang biasanya berisi 15-50 ml cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas untuk gerakan jantung, mencegah gerakan berlebihan, dan mengamankan jantung di mediastinum.[1-3]
Fungsi Perikardium
Perikardium berfungsi menjaga efisiensi jantung dengan membatasi dilatasi jantung akut, menjaga komplians ventrikel dengan mempertahankan kurva Starling, dan mendistribusikan gaya hidrostatik. Selain itu, perikardium menciptakan ruang tertutup dengan tekanan di bawah atmosfer yang membantu pengisian atrium dan menurunkan tekanan transmural jantung.[4]
Perikardium juga berfungsi sebagai membran yang melindungi jantung dengan mengurangi gesekan eksternal dan berperan sebagai penghalang terhadap penyebaran infeksi dan keganasan. Terakhir, melalui fungsinya sebagai ligamen, perikardium secara anatomi menjaga posisi jantung pada rongga dada (mediastinum).[1,4]
Infeksi pada Perikardium
Ketika perikardium mengalami inflamasi akut, terdapat infiltrasi dari leukosit polimorfonuklear dan vaskularisasi perikardium. Seringkali, terjadi reaksi fibrinosa dengan eksudat dan adhesi pada perikardium. Pada perikarditis rekuren, sistem imun bawaan atau nonspesifik lebih berperan dalam patogenesis.[4]
Oleh karena lapisan perikardium parietal yang memiliki inervasi lebih banyak, proses inflamasi akibat dari infeksi, autoimun, atau trauma dapat menyebabkan nyeri dada retrosternal yang berat. Hal ini menjelaskan mengapa mayoritas pasien perikarditis (>90%) mengeluhkan nyeri dada. Dalam penyembuhan perikarditis, rongga perikardium dapat menghilang akibat adhesi antara lapisan viseral dan parietal serta kalsifikasi yang dapat bersifat fokal maupun ekstensif.[1,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Njoto MIPH MHM