Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Perikarditis general_alomedika 2023-09-14T11:46:10+07:00 2023-09-14T11:46:10+07:00
Perikarditis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Perikarditis

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Prognosis pada perikarditis akut sangat bergantung pada etiologi yang mendasari. Perikarditis idiopatik memiliki prognosis yang sangat baik, sedangkan pada keganasan yang melibatkan perikardium memiliki prognosis yang buruk. Potensi komplikasi perikarditis mencakup efusi perikardium hingga tamponade jantung, perikarditis konstriktif, dan aritmia.[4,6]

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah tamponade jantung, perikarditis konstriktif, dan perikarditis rekuren. Aritmia seperti atrial fibrilasi atau atrial flutter juga terjadi pada 4,3% kasus.[6]

Efusi Perikardium atau Tamponade Jantung

Efusi perikardium terjadi pada 50-65% pasien dan dapat menyebabkan tamponade jantung. Perikarditis idiopatik akut berhubungan dengan efusi perikardium yang minimal dibandingkan dengan perikarditis akibat keganasan, tuberkulosis, atau hipotiroid. Tamponade jantung merupakan sebuah kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera.[2]

Perikarditis Konstriktif

Perikarditis konstriktif dapat terjadi dengan atau tanpa melalui efusi yang terjadi sebelumnya. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami perikarditis konstriktif dibandingkan perempuan. Tuberkulosis merupakan penyebab paling sering dari perikarditis konstriktif pada negara berkembang, seperti Indonesia, sedangkan penyebab lainnya adalah perikarditis idiopatik, viral, perikarditis pasca radiasi, penyakit reumatologi, keganasan, dan trauma

Diagnosis umumnya ditegakan dengan ekokardiografi Doppler pada pasien dengan riwayat atau temuan fisik yang dicurigai perikarditis konstriktif. Gejala klinis umumnya tidak spesifik seperti kelelahan, intoleransi pada aktivitas fisik, dispnea, anoreksia, dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik juga dapat ditemukan gagal jantung kanan.[2]

Perikarditis Rekuren

Perikarditis rekuren (recurrent pericarditis) merupakan sebuah kondisi kronis yang menyulitkan dan terjadi pada sekitar 30% kasus perikarditis akut setelah periode tanpa gejala 4-6 bulan, terutama jika tidak diobati dengan kolkisin.[2,9]

Prognosis

Perikarditis akut idiopatik memiliki prognosis yang baik dengan risiko sekuele jangka panjang seperti konstriktif yang sangat rendah (<0,5%). Di sisi lain, perikarditis terkait keganasan memiliki prognosis yang buruk.

Perikarditis dengan keterlibatan miokardium memiliki prognosis yang baik, dengan normalisasi ventrikel kiri pada 90% pasien dalam 12 bulan dan tidak meningkatkan risiko kematian.[2,3,8]

Prognosis pada perikarditis akibat cedera penetrasi bergantung pada kecepatan identifikasi dari tamponade jantung. Mortalitas dapat terjadi pada 3-5% dari kasus perikarditis dengan tamponade jantung atau aritmia. Faktor yang berhubungan dengan prognosis lebih baik adalah perforasi minor, luka ventrikel kanan terisolasi, dan tekanan darah sistolik di atas 50 mmHg.[4]

Pasien dengan penanda prognosis buruk atau yang tidak memberikan respons terhadap terapi dalam 1 minggu harus dirawat inap dan dilakukan investigasi lebih lanjut. Penanda ini meliputi demam, gejala subakut atau rekuren, adanya efusi perikardium yang besar, atau tamponade jantung. Penanda minor dari prognosis buruk adalah kondisi imunosupresi, trauma atau mioperikarditis dengan peningkatan troponin serta peningkatan penanda inflamasi.[1]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Njoto MIPH MHM

Referensi

1. Dababneh E, Siddique MS. Pericarditis. StatPearls, 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431080/
2. Chiabrando JG, Bonaventura A, Vecchi é A, Wohlford GF, Mauro AG, Jordan JH, et al. Management of Acute and Recurrent Pericarditis. J. Am. Coll. Cardiol. 2020;75:76–92.
3. Ismail TF. Acute pericarditis: Update on diagnosis and management. Clin. Med. 2020;20:48–51.
4. Spangler S. Acute Pericarditis: Practice Essentials, Background, Anatomy. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/156951-overview
6. Lazarou E, Tsioufis P, Vlachopoulos C, Tsioufis C, Lazaros G. Acute Pericarditis: Update. Curr. Cardiol. Rep. 2022;24:905–13.
8. Lazarou E, Lazaros G, Antonopoulos AS, Imazio M, Vasileiou P, Karavidas A, et al. A risk score for pericarditis recurrence. Eur. J. Clin. Invest. 2021;51:e13602.
9. Lopalco G, Rigante D, Cantarini L, Imazio M, Lopalco A, Emmi G, et al. The autoinflammatory side of recurrent pericarditis: Enlightening the pathogenesis for a more rational treatment. Trends Cardiovasc. Med. 2021;31:265–74.

Penatalaksanaan Perikarditis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pe...

Artikel Terkait

  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
    Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
  • Risiko Miokarditis, Perikarditis, dan Aritmia terkait Infeksi SARS-CoV-2 atau Vaksinasi COVID-19 - Telaah Jurnal
    Risiko Miokarditis, Perikarditis, dan Aritmia terkait Infeksi SARS-CoV-2 atau Vaksinasi COVID-19 - Telaah Jurnal
Diskusi Terkait
dr. Wiji Hastuti
Dibalas 30 September 2018, 11:55
Apakah pasien pericarditis boleh diberi ISDN, clopidogrel, dan aspirin?
Oleh: dr. Wiji Hastuti
2 Balasan
dok, konsul pasien pria 20 tahun, keluhan nyeri dada kiri tembus belakang, keringat dingin, VAS:8. TD 120/80, nadi : 90 kali, RR : 26 kali, T : 36,7....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.