Etiologi Supraventricular Tachycardia
Etiologi supraventricular tachycardia atau SVT bisa berupa gangguan konduksi normal jantung, peningkatan tekanan pada jantung, kelainan struktur kongenital, penggunaan obat tertentu, serta gaya hidup. Berbagai etiologi tersebut dapat menyebabkan masuk kembalinya impuls yang telah sampai di ventrikel ke atrium jantung atau re-entry.[1-3]
Contoh kelainan jalur konduksi jantung adalah terbentuknya jalur aksesori ekstra yang menghubungkan atrium dan ventrikel, sehingga dapat memicu terjadinya SVT. Kelainan struktur jantung seperti prolaps katup mitral, infark miokard, penyakit jantung rematik, dan perikarditis juga dapat memicu timbulnya re-entry.[1-3]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko SVT adalah jenis kelamin perempuan, usia tua, riwayat keluarga SVT, konsumsi obat-obat tertentu, gangguan metabolik, kelainan struktur jantung, dan pengaruh emosional.[1-3]
Jenis Kelamin
Perempuan dilaporkan 2 kali lipat lebih berisiko mengalami SVT daripada laki-laki. Perempuan diketahui lebih sering mengalami mekanisme re-entry yang menimbulkan paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT) daripada laki-laki (rasio 2:1). Namun, laki-laki diketahui lebih sering memiliki jalur konduksi aksesoris pada jantung, sehingga juga secara teori berpotensi menimbulkan SVT.[1,3,4]
Usia Tua
Orang berusia ≥65 tahun memiliki risiko ≥5 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami SVT bila dibandingkan dengan orang yang berusia muda.[1]
Riwayat Keluarga
Berdasarkan penelitian molekuler terkini, SVT merupakan jenis aritmia yang sangat berhubungan erat dengan abnormalitas genetik, terutama bila onset munculnya sejak dari masa neonatus.[3,5]
Konsumsi Obat Tertentu
Konsumsi obat-obatan tertentu yang mengandung alkohol atau kafein pada beberapa individu dapat memicu SVT. Beberapa obat-obatan lain yang dilaporkan dapat memicu SVT adalah digoxin, teofilin, dan fluoxetine.[2,6-8]
Gangguan Metabolik
Gangguan endokrin seperti penyakit tiroid atau diabetes mellitus dapat menginduksi SVT. Diabetes menyebabkan ketidakstabilan kadar glukosa darah serta neuropati yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem konduksi jantung. Hipertiroid menyebabkan efek kronotropik dan dromotropik pada miokard sehingga meningkatkan risiko SVT.[9]
Kelainan Struktur Jantung
Pasien yang telah mengalami kelainan struktur jantung, misalnya pasien-pasien yang pernah mengalami penyakit jantung iskemik atau infark miokard, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan irama jantung seperti SVT.[2,10]
Pengaruh Emosional
Distress emosional diketahui dapat menginduksi SVT. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan stimulasi adrenergik saat seseorang mengalami distress emosional.[2,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra