Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Down Syndrome general_alomedika 2024-04-30T12:02:30+07:00 2024-04-30T12:02:30+07:00
Down Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Down Syndrome

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Patofisiologi Down syndrome melibatkan defek genetik berupa trisomi 21. Hal ini dapat terjadi karena kesalahan dalam proses yang mereplikasi dan kemudian membagi pasangan kromosom selama pembelahan sel, mengakibatkan pewarisan salinan ekstra penuh atau sebagian kromosom 21.[3,10,11]

Pembelahan Kromosom Normal

Kromosom adalah molekul DNA (deoxyribonucleic acid) yang berisi informasi genetik untuk suatu organisme. Gen merupakan unit informasi yang dikodekan dalam DNA. Sel manusia normal memiliki 46 kromosom yang disusun menjadi 23 pasang yang terdiri dari 22 pasang kromosom autosomal, dan pasangan yang ke-23 adalah kromosom selX (XX bila wanita atau XY bila pria).[10,12]

Siklus pembelahan sel pada manusia terdiri dari interfase dan miosis serta mitosis. Interfase dibagi lagi menjadi Growth 1 (G1), Synthesis (S), dan Growth 2 (G2). Dalam fase G sel tubuh memproduksi berbagai macam protein dan selama fase S terjadi replikasi DNA sehingga setiap kromosom mengandung dua sister chromatids (c) yang identik. Selanjutnya fase mitosis dan miosis.

Mitosis merupakan proses sel somatik membelah menjadi sel anak identik yang memfasilitasi pertumbuhan, perbaikan, dan respons organisme terhadap lingkungan yang berubah. Meiosis merupakan bentuk pembelahan sel yang berbeda yang terdiri dari setengah dari jumlah kromosom sel induk. Kesalahan pembelahan sel pada Down syndrome paling sering terjadi pada saat proses miosis. Kesalahan dapat berupa sel gagal membelah (nondisjungsi).[12-14]

Pembelahan Kromosom pada Down Syndrome

Terdapat banyak kesalahan yang dapat terjadi selama proses pembelahan sel. Kesalahan-kesalahan ini dapat menyebabkan kromosom kehilangan satu kromosom (monosomi) atau memiliki lebih dari dua kromosom (trisomi). Pada Down syndrome,  terjadi kelebihan sebagian atau seluruh kromosom 21.

Berdasarkan jumlah dan struktur kromosom, Down syndrome  dibagi menjadi 3 jenis yakni tipe trisomi 21 klasik, tipe translokasi Robertsonian, dan tipe mosaik.[1,2,10]

Trisomi 21 Klasik

Trisomi 21 klasik memiliki kariotipe 47,XX+21 pada wanita dan 47,XY+21 pada pria. Tipe ini terjadi karena kegagalan kromosom 21 untuk berpisah (nondisjunction) selama gametogenesis sehingga menghasilkan kromosom ekstra di semua sel tubuh. Adanya kelebihan tersebut menyebabkan ekspresi berlebih dari gen yang terlibat. Trisomi 21 terjadi pada 95% kasus Down syndrome.[1,2,10]

Translokasi Robertsonian

Translokasi Robertsonian terjadi ketika lengan panjang kromosom 21 menempel pada kromosom lain, biasanya kromosom 14 (45, XX,t(14;21q)), atau pada kromosom 21 sendiri dan disebut iso kromosom (45, XX, t(21q,21q)). Kondisi ini dapat terjadi de novo atau diturunkan oleh salah satu orang tua. Translokasi biasanya dari tipe fusi sentris.

Ada penataan ulang materi genetik sehingga beberapa dari kromosom 14 digantikan oleh kromosom 21 tambahan (ekstra) sehingga terjadi triplikasi dari kromosom 21. Triplikasi yang terjadi pada kromosom 21 bukan seluruh kromosom disebut dengan trisomi 21 parsial. Pola trisomi 21 yang berasal dari translokasi Robertsonian ini terjadi pada 4% kasus Down syndrome.[1,2,10]

Mosaik

Tipe Mosaik (47, XY, +21/46,XY) terjadi akibat zigot trisomik dengan hilangnya satu kromosom secara mitosis. Sebagai akibatnya, dua garis sel ditemukan. Pada bentuk ini, terdapat sel yang mengandung kromosom ekstra dan ada yang tidak. Semakin sedikit sel yang terpengaruh, semakin kecil derajat gangguan yang ditimbulkan. Tipe mosaik terjadi pada sebanyak 1% dari kasus Down syndrome.[1,2,10]

Mekanisme Kerja Gen pada Down Syndrome

Ada beberapa hipotesis dalam patogenesis molekular Down syndrome yakni efek dosis gen (gene-dosage effect), instabilitas perkembangan yang diperkuat (amplified developmental instability), dan critical region.[2,3,10]

Efek Dosis Gen HSA21

Kelebihan kromosom 21 menyebabkan ekspresi gen 1,5 kali lipat akibat efek dosis gen. Overproduksi protein tertentu yang dikode oleh gen-gen pada kromosom ekstra 21 mengganggu keseimbangan biokimia dan fungsi selular yang penting untuk perkembangan dan fungsi organ. Fenotipe pasien Down syndrome diduga merupakan hasil langsung dari efek dosis gen ini.

Pada kasus penyakit jantung bawaan pada Down syndrome, didapatkan overekspresi gen DSCAM (Down syndrome cell adhesion molecule) dan COL6A2 (collagen type VI alpha 2 chain) yang berkorelasi dengan kejadian defek septum atrial. Pasien Down syndrome yang mengalami leukemia menunjukkan kelainan pada gen hematopoietik GATA1. Gen-gen lain yang berkaitan dengan patogenesis Down syndrome adalah DOPEY dan DYRK1A (proses pembelajaran dan memori), TTC3 dan PREP1 (perkembangan neurologis), serta amyloid beta precursor protein (APP).[2,3,10]

Ketidakstabilan Perkembangan Kromosom

Ketidakstabilan perkembangan kromosom terjadi karena ekspresi gen ekstra HSA21 menghasilkan gangguan homeostasis biologis.[2,3,10]

Down Syndrome Critical Region (DSCR)

Down syndrome critical region (DSCR) terdapat pada wilayah 21q22.1-q22.3, gen-gen yang terdapat pada DSCR bertanggung jawab terhadap terjadinya penyakit jantung bawaan. Ekstra gen pada bagian proksimal 21q22.3 memberikan fenotip fisik yang khas, serta meliputi gangguan intelektual.

Pada wilayah 21q22.1-q22.2 ditemukan gen-gen yang dikelompokan menjadi DSCR1 dan DSCR2. DSCR1 diekspresikan pada sel otak dan jantung, sehingga berhubungan dengan disabilitas intelektual dan defek jantung. DSCR2 lebih banyak diekspresikan pada semua jaringan dan sel yang berproliferasi, seperti jaringan fetus, testis, dan sel kanker.[2,3,10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani

Referensi

1. Akhtar F, Bokhari SRA. Down syndrome . [Updated 2021 Dec 12]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526016/
2. Antonarakis SE, Skotko BG, Rafii MS, Strydom A, Pape SE, Bianchi DW, Sherman SL, Reeves RH. Down syndrome . Nat Rev Dis Primers. 2020 Feb 6;6(1):9. doi: 10.1038/s41572-019-0143-7. PMID: 32029743; PMCID: PMC8428796.
3. Mundakel GT. Down syndrome . Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/943216-overview
10. Irwanto, Wicaksono H., Ariefa A., Samosir SM. A-Z Down syndrome . Airlangga University Press. 2019. https://repository.unair.ac.id/89288/3/A-Z%20Sindrom%20Down_compressed.pdf
11. Donohue C. Down syndrome (Trisomy 21). NIH. 2022. https://www.genome.gov/genetics-glossary/Down-Syndrome-Trisomy-21
12. Pathak I, Bordoni B. Genetics, Chromosomes. [Updated 2022 Apr 5]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557784/
13. gottlieb SF, Gulani A, Tegay DH. Genetics, Meiosis. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482462/
14. Rehman I, Gulani A, Farooq M, et al. Genetics, Mitosis. [Updated 2022 Mar 26]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482449/

Pendahuluan Down Syndrome
Etiologi Down Syndrome

Artikel Terkait

  • Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
    Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
  • Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
    Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 14 Agustus 2024, 10:04
Pemeriksaan USG pada polihidramnios - atresia oesophagus - trisomy 21
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/IGAs3W59fHkPolihidramnios adalah kondisi di mana terdapat kelebihan cairan amnion dalam rahim. Hal ini sering dikaitkan dengan atresia...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 08 Agustus 2024, 22:18
Pemeriksaan USG pada kasus trisomi 21 down syndrome 12 weeks screening
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/89geCftNaTIPada skrining janin usia 12 minggu dengan kemungkinan positif untuk Trisomy 21 (Down Syndrome), beberapa indikator dapat terlihat...
dr. Nurul Falah
Dibalas 10 Mei 2021, 14:44
Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Rodman Tarigan, Sp. A(K), M. Kes., izin bertanya dokter.Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome? Terapi apa saja yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.