Etiologi Bursitis
Etiologi bursitis sangat luas sekali, mulai dari faktor yang berhubungan dengan fisik sampai faktor yang berhubungan dengan penyakit. Tetapi etiologi yang paling umum adalah tekanan yang berkepanjangan, dimana bursa tertekan di antara permukaan yang keras dan tonjolan tulang.[3]
Pada kebanyakan kasus, awalnya bursa yang meradang dicetuskan oleh trauma seperti pukulan atau benturan yang kuat (misalnya saat jatuh) atau jika teriritasi oleh terlalu banyak gesekan atau tekanan. Oleh karena itu beberapa pekerjaan dikaitkan dengan risiko bursitis yang lebih tinggi. Contoh yang paling tipikal adalah pemasang ubin, mereka sering berlutut di lantai yang keras saat bekerja, sehingga meningkatkan terjadinya bursitis prepatellar. Bekerja dalam waktu yang lama di depan komputer atau melakukan beberapa jenis olahraga seperti bola voli juga dapat meningkatkan risiko terjadinya bursitis.[2]
Bursitis traumatis menyebabkan pasien memiliki risiko menderita bursitis septik, yang paling sering disebabkan oleh penetrasi langsung pada bursa melalui kulit. Staphylococcus aureus merupakan kuman penyebab sebagian besar kasus bursitis septik.
Etiologi bursitis lainnya adalah kondisi autoimun dan kondisi inflamasi sistemik. Bursitis juga dapat disebabkan artropati, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, lupus eritematosus sistemik, skleroderma, dan gout. Etiologi bursitis lain yang tidak boleh disingkirkan adalah bursitis yang idiopatik dan bursitis septik yang dapat disebabkan oleh prosedur invasif.[3,8,9]
Faktor Risiko
Berdasarkan beberapa studi yang ada, beberapa kondisi berikut terbukti meningkatkan risiko terjadinya bursitis:
- Obesitas
- Meningkatnya usia
- Hobi yang berhubungan dengan meningkatnya trauma dan penekanan di bursa, seperti berkebun, melukis, dan bermain instrumen musik[2,3]