Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Bursitis general_alomedika 2022-04-06T11:55:47+07:00 2022-04-06T11:55:47+07:00
Bursitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Bursitis

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Patofisiologi bursitis adalah inflamasi pada bursa. Bursa merupakan lapisan sinovial di sekitar ruang potensial sendi dan tendon, yang jika teriritasi akan terisi dengan cairan sinovial. Pasien biasanya mengeluhkan rasa sakit ketika bursa yang meradang tertekan ke tulang, otot, tendon, ligamen, atau kulit sekitarnya. Terlepas dari bahasa yang mengarah ke peradangan, tidak semua bursitis dikaitkan dengan proses inflamasi.[2]

Peradangan pada bursa biasanya menyebabkan sel-sel sinovial berlipat ganda sehingga meningkatkan pembentukan kolagen dan produksi cairan. Membran kapiler yang lebih permeabel memungkinkan masuknya cairan berprotein tinggi. Di sisi lain, lapisan bursa dapat digantikan oleh jaringan granulasi dan diikuti oleh jaringan fibrosa. Pada akhirnya bursa menjadi penuh dengan cairan yang bersifat kaya akan fibrin, dan cairan tersebut juga bisa menjadi hemoragik. Satu studi menunjukkan bahwa proses ini dapat dimediasi oleh sitokin, metaloprotease, dan siklooksigenase.[2,7]

Fase Bursitis

Secara umum terdapat tiga fase bursitis, yaitu fase akut, berulang, dan kronis.

Fase Akut

Pada bursitis fase akut, terjadi peradangan lokal dan cairan sinovial menebal yang mengakibatkan setiap gerakan menjadi menyakitkan.

Fase Berulang

Fase berulang merupakan bursitis pada area yang sama yang sebelumnya sudah menunjukkan hilangnya gejala yang ada.

Fase Kronis

Pada bursitis fase kronis, biasanya rasa sakit dirasakan terus-menerus dan dapat menyebabkan melemahnya ligamen dan tendon di atasnya dan pada akhirnya bisa menyebabkan ruptur tendon. Karena kemungkinan efek samping bursitis kronis pada struktur jaringan di atasnya, bursitis dan tendinitis dapat terjadi bersamaan, sehingga dalam menegakkan diagnosis harus dipastikan apakah diagnosis bursitis murni atau ada diagnosis tambahan tendinitis.[4]

Jenis Bursitis

Berdasarkan lokasi, ada 4 jenis bursitis yang paling sering terjadi yaitu prepatellar (lutut), olecranon (siku), trochanteric (panggul), dan retrocalcaneal (tumit). Berdasarkan penyebab, bursitis dibagi menjadi traumatik atau hemoragik akut, aseptik kronis, dan septik.

  • Bursitis traumatik atau hemoragik akut: biasanya akibat cedera langsung yang menyebabkan perdarahan ke bursa. Pada pasien dengan koagulopati atau mengonsumsi antikoagulan, perdarahan dapat terjadi tanpa trauma.
  • Aseptik kronis: disebabkan oleh mikrotrauma kronis akibat gesekan berulang jangka lama pada jaringan di atas bursa dan penonjolan tulang yang mendasarinya
  • Septik: biasanya timbul dari infeksi di jaringan sekitas, inokulasi langsung dari trauma, atau iatrogenik akibat upaya aspirasi bursa yang membesar[3]

Bursitis Prepatellar (Lutut)

Bursitis prepatellar didominasi oleh jenis bursitis septik. Sekitar 80% kasus disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Mekanisme terjadinya infeksi umumnya inokulasi langsung dan didukung karena suplai darah yang buruk ke bursa.

Bursitis Olecranon (Siku)

Bursitis olecranon merupakan jenis bursitis superfisial yang paling umum. Penumpukan cairan dan peradangan di sekitar bursa disebabkan oleh proses traumatik, inflamasi, dan infeksi. Bursitis olecranon biasanya tidak menular, karena  bursitis jenis septik hanya ditemukan pada sekitar 20% dari semua kasus akut.

Bursitis Trochanteric (Panggul)

Bursitis trochanteric berkaitan dengan tendon otot yang melekat pada trochanter seperti gluteus medius dan minimus. Tendinosis gluteus medius atau tendon minimus akhir-akhir ini semakin diterima sebagai patologi utama bursitis trochanteric. Walaupun belum bisa dijelaskan secara ilmiah, banyak penelitian yang menemukan pasien-pasien dengan tendinosis gluteus medius dan atau minimus juga mengalami penumpukan cairan di bursa trochanter.

Bursitis Retrocalcaneal (Tumit)

Bursitis retrocalcaneal adalah jenis bursitis yang sangat mengganggu aktivitas. Peradangan bursa retrocalcaneal dapat membatasi fungsi dan menyebabkan rasa sakit. Diduga terdapat hubungan morfologis antara bentuk tuberositas posterior dan bursitis retrocalcaneal. Penonjolan sisi posterosuperior lateral tuberositas merupakan morfologi yang dianggap terkait dengan terjadinya bursitis, karena pada sisi tersebut meningkatkan kemungkinan terjadinya gesekan dan penekanan pada bursa.[1,3,4]

Referensi

1. Todd DJ. Bursitis: An overview of clinical manifestations, diagnosis, and management. Uptodate. 2021.
2. Williams CH, Jamal Z, Sternard BT. Bursitis. [Updated 2022 Feb 22]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513340/
3. Khodaee M. Common superficial bursitis. Am Fam Physician. 2017;95(4):224–31.
4. Aaron DL, Patel A, Kayiaros S, Calfee R. Four common types of bursitis: diagnosis and management. J Am Acad Orthop Surg. 2011;19(6):359–67.
7. Lohr KM, Gonsalves A, Root L, Talbot-Stern JK. Bursitis treatment & management. Medscape. 2020.

Pendahuluan Bursitis
Etiologi Bursitis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 12 menit yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.