Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Bursitis general_alomedika 2022-04-06T12:01:02+07:00 2022-04-06T12:01:02+07:00
Bursitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Bursitis

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Penatalaksanaan bursitis tergantung pada jenisnya, tetapi pada kebanyakan kasus bursitis bersifat swasirna dalam beberapa minggu. Bursitis traumatik atau hemoragik akut dapat diobati secara konservatif dengan kompres es, elevasi, istirahat, dan analgesik. Aspirasi dapat dilakukan jika dianggap perlu untuk mempersingkat durasi gejala.

Bursitis mikrotraumatik kronis ditangani secara konservatif dan penyebab yang mendasari perlu diidentifikasi. Aspirasi bursa bursitis mikrotraumatik tidak dianjurkan karena berisiko menyebabkan bursitis septik iatrogenik. Injeksi kortikosteroid intrabursa sering dilakukan pada praktik, namun belum didukung oleh bukti ilmiah adekuat.

Bursitis septik diobati dengan antibiotik yang efektif melawan Staphylococcus aureus. Cara pemberian dan durasi terapi antibiotik terbaik belum diketahui pasti. Jika pasien tidak berespon atau terjadi rekurensi, intervensi pembedahan perlu dipertimbangkan.[3]

Bursitis Traumatik atau Hemoragik

Sebagian besar kasus bursitis traumatik akut dapat dikelola secara konservatif, namun dokter harus memastikan tidak ada fraktur dan kondisi diagnosis banding lain. Terapi konservatif dilakukan dengan kompres es, elevasi, istirahat, dan pemberian analgesik. Analgesik yang digunakan adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau naproxen.

Aspirasi bursal dapat dipertimbangkan untuk mempersingkat durasi gejala pada pasien yang menderita bursitis hemoragik akut dengan pembesaran bursa yang signifikan dan mengganggu aktivitas.[3]

Bursitis Kronik

Terapi bursitis kronik yang utama adalah mengelola penyebab yang mendasari. Pada kebanyakan kasus, terapi konservatif cukup efektif.

Mikrotrauma

Sebagian besar pasien dengan bursitis superfisial mikrotraumatik berespon terhadap manajemen konservatif, modifikasi aktivitas, pemberian bantalan, balut kompresi, dan analgesik. Studi tentang penggunaan injeksi kortikosteroid intrabursa untuk bursitis superfisial kronis aseptik belum adekuat. Selain itu, injeksi kortikosteroid intrabursa tidak digunakan secara rutin karena potensi risiko seperti atrofi kulit dan depigmentasi.

Pada kasus persisten, rekuren, atau jika terdapat pembesaran signifikan bursa yang mengganggu fungsi, tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan. Tindakan bedah dapat berupa bursektomi terbuka atau endoskopik. Potensi komplikasi mencakup penyembuhan luka yang tertunda, pembentukan bekas luka atau fistula, dan infeksi.

Inflamasi

Bursitis kronik juga dapat disebabkan oleh kondisi reumatologi, seperti rheumatoid arthritis dan gout. Meski belum didukung bukti ilmiah yang cukup, tindakan aspirasi dan injeksi kortikosteroid intrabursa dapat dipertimbangkan. Steroid yang telah digunakan dalam penatalaksanaan bursitis antara lain hydrocortisone, methylprednisolone, triamcinolone, betamethasone, and dexamethasone. Potensi komplikasi mencakup perdarahan, infeksi, alergi, nyeri pasca injeksi, atrofi subkutan, dan ruptur tendon.

Perlu dicatat bahwa hal terpenting adalah mengobati kondisi yang mendasari agar tidak terjadi kekambuhan.[3,7]

Bursitis Septik

Belum ada konsensus terkait tata laksana bursitis septik. Beberapa ahli melakukan debridemen bedah atau bursektomi sebagai terapi lini pertama. Sedangkan, berbagai ahli yang lain memilih terapi antibiotik, dimana tindakan operasi dilakukan hanya jika terapi antibiotik gagal memberi luaran adekuat.

Antibiotik

Sefalosporin generasi pertama, seperti cefadroxil, merupakan agen lini pertama karena patogen tersering adalah Staphylococcus aureus. Pada pasien yang alergi terhadap antibiotik ini, clindamycin atau cotrimoxazole dapat digunakan. Jika diduga infeksi S. aureus resisten methicillin, diperlukan vancomycin intravena. Setelah hasil kultur dan sensitivitas diketahui, rejimen antibiotik disesuaikan.

Pada bursitis septik ringan sampai sedang dan pasien imunokompeten, dapat diberikan antibiotik oral rawat jalan dan dilakukan evaluasi setiap hari. Tingkat kegagalan pengobatan dengan antibiotik oral telah dilaporkan berkisar 39% hingga 50%. Pasien yang menunjukkan tanda infeksi sistemik dan imunokompromais memerlukan rawat inap dan antibiotik intravena. Durasi terapi antibiotik belum disepakati, tetapi pengobatan umumnya dilakukan selama 10 sampai 14 hari.

Pembedahan

Jika pasien tidak responsif terhadap terapi antibiotik, mengalami bursitis septik persisten atau berulang, tampak sangat sakit, atau jika ada kekhawatiran terdapat benda asing di bursa, maka  pembedahan mungkin merupakan cara penanganan terbaik. Pembedahan dapat berupa insisi dan drainase atau bursektomi. Setelah tindakan bedah, dapat diberikan antibiotik jangka pendek.[3,7]

Penggunaan Pelindung Sendi

Kenali faktor yang menjadi faktor pemberat gejala pasien, kemudian sarankan pasien untuk menggunakan pelindung sendi. Jenis pelindung berbeda tergantung lokasi bursitis. Sebagai contoh, bursitis prepatellar dapat menggunakan bantalan lutut. Sementara itu, pada kasus bursitis olecranon, penggunaan bantalan lebih kurang efektif. Pasien dengan bursitis olecranon disarankan menggunakan orthosis cekung yang keras dan dapat dilepas-pasang. Orthosis ini berguna melindungi dan memberi tekanan eksternal untuk mencegah cairan berulang di bursa .[1,6]

Kriteria Terapi Bedah

Terapi bedah bukan merupakan pilihan pertama pada bursitis. Terapi bedah hanya dilakukan jika:

  • Aspirasi jarum gagal mengeringkan bursa secara memadai
  • Lokasi bursitis tidak dapat diakses oleh aspirasi jarum berulang
  • Terdapat abses, nekrosis, atau sinus
  • Diperlukan eksplorasi untuk menilai tingkat infeksi struktur yang berdekatan
  • Bursitis berulang atau refrakter setelah pengobatan konservatif

Pada kasus dimana terjadi bursitis adhesif yang sangat membatasi gerakan sendi, dapat dilakukan pelepasan bedah. Pada tindakan ini, bursa yang melekat diangkat dan jaringan yang berdekatan dilepaskan.

Pada kasus bursitis subkapsular yang disebabkan oleh eksostosis tulang, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi eksostosis. Pada kasus bursitis subakromial dapat terjadi jepitan dan robekan rotator cuff. Perbaikan robekan secara bedah mungkin diperlukan.

Kista Baker (bursitis poplitea) umumnya memerlukan eksisi terbuka. Sebelum eksisi dilakukan, diperlukan artroskopi untuk mengevaluasi kondisi intraartikular. Pada kebanyakan kasus, eksisi dapat dilakukan dengan pendekatan posteromedial.[7]

Referensi

1. Todd DJ. Bursitis: An overview of clinical manifestations, diagnosis, and management. Uptodate. 2021.
3. Khodaee M. Common superficial bursitis. Am Fam Physician. 2017;95(4):224–31.
6. Todd DJ. Patient education: Bursitis (beyond the basics). Uptodate. 2021.
7. Lohr KM, Gonsalves A, Root L, Talbot-Stern JK. Bursitis treatment & management. Medscape. 2020.

Diagnosis Bursitis
Prognosis Bursitis
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 5 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 11 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 3 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.