Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Keracunan Merkuri annisa-meidina 2023-06-12T10:38:57+07:00 2023-06-12T10:38:57+07:00
Keracunan Merkuri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Keracunan Merkuri

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi keracunan merkuri adalah paparan tubuh terhadap merkuri. Merkuri sendiri adalah elemen alam yang secara natural terdapat pada air, udara, dan tanah. Pelepasan merkuri dapat terjadi akibat aktivitas vulkanik, pelapukan batu, atau akibat aktivitas manusia. Tidak semua merkuri berbahaya, misalnya etilmerkuri  yang digunakan sebagai pengawet dalam vaksin dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan.[6,7]

Paparan Merkuri

Paparan terhadap merkuri dapat terjadi secara inhalasi, ingesti, atau kontak terhadap kulit. Merkuri digunakan secara luas dalam industri dan agrikultur, seperti untuk pembuatan termometer, barometer, manometer, produk kosmetik, dan amalgam gigi.

Paparan merkuri terbanyak umumnya terjadi pada prosedur yang melibatkan amalgam gigi dan konsumsi makanan laut yang memiliki kandungan merkuri besar. Paparan merkuri lain yang lebih jarang terjadi adalah melalui tumpahan merkuri.[3,7]

Faktor Risiko

Faktor risiko dari keracunan merkuri adalah semua aktivitas yang meningkatkan paparan terhadap merkuri. Kontaminasi merkuri dapat terjadi dari konsumsi makanan laut, prosedur gigi dengan amalgam merkuri, penggunaan kosmetik, air yang terkontaminasi, peralatan rumah tangga, atau pengawet vaksin (thimerosal).[3,8]

Paparan ikan terhadap merkuri sering disebabkan oleh aktivitas pertambangan mineral atau emas dekat dengan sumber air. Merkuri tersebut kemudian dikonsumsi ikan. Kadar merkuri tertinggi ditemukan pada ikan karnivora atau predator puncak seperti ikan hiu, ikan todak, tilefish, dan makarel raja.

Environmental Protection Agency (EPA) merekomendasikan asupan harian merkuri yang aman adalah 0,1–0,5 µg/kg/hari. Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan bahwa ibu hamil, menyusui, dan anak-anak menghindari konsumsi ikan dengan kadar merkuri tinggi (>1 ppm), termasuk ikan tuna.[1,9]

Referensi

1. David A Olson M, Tarakad S Ramachandran. Mercury Toxicity: Background, Etiology, Epidemiology. Medscape. 2018. http://emedicine.medscape.com/article/1175560-overview
3. Posin SL, Kong EL, Sharma S. Mercury Toxicity. [Updated 2022 Aug 13]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499935/
6. World Health Organization. Mercury and Health. 2017.
7. Zhao M, Li Y, Wang Z. Mercury and Mercury-Containing Preparations: History of Use, Clinical Applications, Pharmacology, Toxicology, and Pharmacokinetics in Traditional Chinese Medicine. Front Pharmacol. 2022;13(March):1–23.
8. Khan F, Momtaz S, Abdollahi M. The relationship between mercury exposure and epigenetic alterations regarding human health, risk assessment and diagnostic strategies. J Trace Elem Med Biol. 2019;52:37–47. https://doi.org/10.1016/j.jtemb.2018.11.006
9. Ferreira da Silva S, de Oliveira Lima M. Mercury in fish marketed in the Amazon Triple Frontier and Health Risk Assessment. Chemosphere. 2020;248:125989. https://doi.org/10.1016/j.chemosphere.2020.125989

Patofisiologi Keracunan Merkuri
Epidemiologi Keracunan Merkuri
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 November 2024, 20:28
Tatalaksana Kelebihan Dosis Paracetamol pada Anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien bayi umur 7 bulanSedang menderita infeksi,Orang tua lupa memberikan dosis Paracetamol drop setara dengan antibiotik Amoxilin yaitu 2,5mlDimana bayi 7...
Anonymous
Dibalas 01 Desember 2022, 15:40
Paparan Phthalate pada Anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Yoke, Sp.AIjin bertanya dok, saya pernah membaca bahwa phthalate memberikan gangguan neurodevelopmental pada anak, tapi banyak ditemukan di mainan...
Anonymous
Dibalas 30 November 2022, 13:04
Infeksi toksoplasma pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, jika ibu hamil teringesti parasit toksoplasma, apakah otomatis akan menularkan secara vertikal kepada janinnya? Atau hanya pada pasien dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.