Prognosis Keracunan Merkuri
Prognosis keracunan merkuri bervariasi, tergantung dari tipe merkuri, lama paparan, dan keterlibatan sistem organ. Pada umumnya, penanganan yang cepat dan menghentikan paparan terhadap sumber merkuri akan meningkatkan prognosis. Komplikasi dari keracunan merkuri meliputi ataksia, paresteris kronik, hingga kehilangan penglihatan.[2,18]
Komplikasi
Setelah masuk ke dalam tubuh, merkuri akan didistribusikan pada seluruh jaringan dan menyebabkan kerusakan jaringan, terutama pada sistem saraf. Merkuri yang masuk secara inhalasi akan menyebabkan iritasi mukosa saluran napas yang kemudian berlanjut pada stridor dan pneumonitis.[1,2]
Gangguan motorik akibat keracunan merkuri meliputi penurunan waktu reaksi, penurunan kontrol otot, gangguan konsentrasi, dan gangguan pergerakan otot. Gangguan neuropsikiatri juga bisa timbul, yakni kecemasan, depresi, serta ketidakstabilan emosi.
Merkuri yang masuk melalui saluran cerna menyebabkan iritasi mukosa saluran cerna. Ini bisa menimbulkan perdarahan saluran cerna yang masif dan syok hemoragik. Komplikasi lain adalah gangguan fungsi ginjal dengan tanda awal berupa oligouria dan anuria.[1,2,18]
Pada kejadian keracunan merkuri massal di Minamata, Jepang, komplikasi neuropatologi kronik dilaporkan mencakup ataksia, penurunan lapang pandang, kehilangan fungsi sensorik, dan parestesia kronik. Bayi yang terpapar merkuri di uterus pada kasus Minamata juga dilaporkan mengalami sekuele seperti keterlambatan perkembangan, berat badan lahir rendah, dan gangguan kognitif persisten.[1]
Prognosis
Pasien dengan paparan dosis kecil merkuri anorganik umumnya akan pulih sempurna. Di sisi lain, merkuri organik, walaupun dalam dosis kecil dapat menyebabkan deteriorasi progresif sampai akhirnya terjadi kematian.[1,3]
Pada umumnya, penanganan yang cepat dan menghentikan paparan terhadap sumber merkuri akan meningkatkan prognosis. Paparan kronis dan paparan terhadap fetus berisiko tinggi menyebabkan kerusakan ireversibel pada sistem saraf pusat atau perifer.[15,23]
Gangguan kognitif dan emosional akibat keracunan merkuri umumnya bersifat sementara dan akan hilang seiring dengan berkurangnya paparan. Namun, beberapa gejala neurologi dapat tetap ada, seperti tremor dan gangguan koordinasi. Fetus sangat sensitif terhadap merkuri dan kerusakan saraf akibat merkuri akan menyebabkan masalah permanen.[15,18]